Luhut: Saya Suka China karena Mereka Mau Transfer Teknologi

- 29 Mei 2023, 23:18 WIB
Foto: Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut B. Pandjaitan, menghadiri penandatanganan Nota Kesepahaman antara Republik Indonesia dengan Raksasa Mobil Listrik BYD di Shenzhen, Tiongkok.
Foto: Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut B. Pandjaitan, menghadiri penandatanganan Nota Kesepahaman antara Republik Indonesia dengan Raksasa Mobil Listrik BYD di Shenzhen, Tiongkok. /

PIKIRANACEH.COM - Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bicara soal peran penting investasi China bagi Indonesia. Luhut menyebut Negeri Tirai Bambu juga tak sungkan buat transfer teknologi.

“Investor Tiongkok memiliki peran yang penting, terutama dalam bidang teknologi-teknologi tinggi dan teknologi transfer,” kata Luhut dalam sambutannya pada acara China-Indonesia Economic and Trade Conference di Hotel-Ritz Carlton Jakarta, Senin (29/5).
Luhut menyebutkan nilai tambah dari China bagi Indonesia, terletak di kemudahan untuk transfer teknologi. Selain itu, China memberikan kesempatan ekspor besar bagi Tanah Air.

“Saya suka Tiongkok itu sebenarnya teknologi transfernya. Dia mau sharing. Orang banyak kritik saya, ‘kok kamu mau, kalau ditipu gimana?’ Kalau bukan karena mereka, kita nggak bisa ekspor USD 34 miliar turunan nikel,” ungkapnya.

Menko Marves juga memastikan, Indonesia tidak memiliki utang kepada China. "Kita tidak ada national debt kepada Tiongkok. Itu semua B to B (business to business)," kata Luhut.

Dalam paparannya, Luhut mengatakan total investasi China ke Indonesia sepanjang periode 2014-2022 mencapai USD 30,80 miliar dengan lebih dari 15 ribu proyek.

China juga menempati posisi nomor satu sebagai mitra dagang Indonesia. Per 2022, tercatat total ekspor ke China mencapai USD 50,8 miliar. Karenanya, ia mengatakan Indonesia tetap menjaga hubungan ekonomi yang baik dengan China.

“Market-nya besar. Marketnya 1,4 miliar orang. Kalau Indonesia dan Tiongkok digabung, itu akan menjadi 1,7 miliar penduduknya. Itu satu market yang sangat besar dengan kelas menengah di kita kira-kira mungkin ada 65-70 juta orang,” ujarnya. ***

 

Editor: Teuku Ikhwana


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x