Menyusul Bima, TikToker Rahma Kritik Aceh dan Tuai Dukungan Warganet

- 4 Mei 2023, 22:19 WIB
Tangkap Layar TikTok @Risma_11.11
Tangkap Layar TikTok @Risma_11.11 /

PIKIRAN-ACEH.COM, BANDA ACEH – Aksi Bima Yudho Saputro mengkritik Pemerintah Lampung menjadi efek domino di masyarakat.

Kritikan di media sosial berujung viral itu telah membuat gerakan baru.

Bima berhasil mengajak banyak orang  Lampung bersuara melalui sorotannya.

Kini warga Aceh juga sudah berani mengkritik pemerintahnya.

Sejatinya, rakyat berhak mengemukakan hak konstitusionalnya dengan bersuara dan menyampaikan pendapat.

Suara bukanlah hal yang dapat diberikan penguasa kepada rakyat, melainkan hal yang harus dirangkul dan dipahami.

Seperti kritikan yang diungkapkan oleh seorang TikTok-er, Rahma (@Rahma_11.11) pada Rabu (3/5/2023).

Rahma melempar kritikan terhadap pemerintah di Aceh, mulai dari yang terkecil perangkat desa, pemerintah daerah hingga pemerintah Provinsi Aceh.

“Aceh gak maju-maju, gimana maju penuh dengan korup dari desa sampe provinsi,” katanya.

“Agama paham, korupsi tetap jalan,” tulis Rahma dalam videonya itu serya menambahkan di keterangan video “Sesekali Bongkar”.

Hingga berita ini ditayangkan, Kamis (4/5/2023), video itu sudah ditonton 1,1 juta dan disukai lebih dari 23,4 ribu pengguna TikTok.

Baca Juga: Mahasiswa Ikatan Imata Laksanakan 'Road To School' di Sekolah!

Dalam video yang berdurasi 3 menit 4 detik itu, Rahma mengungkapkan bahwa Aceh merupakan provinsi termiskin di Sumatera, dengan kasus  korupsi yang besar.

Perempuan yang mengenakan balutan hijab putih tersebut mengatakan bahwa, Aceh tidak akan pernah maju jika orang yang duduk di kursi pemerintahnya masih korupsi.

 “Jangan tanya sama kami mana bukti kami  korupsi, karena kami tidak merekam saat kalian memakan uang rakyat,”

“Cukup tunjukkan pada kami saja, mana buktinya kalau kalian mengelola dana otsus (otonomi khusus) dengan baik dan benar. Hasilnya mana?,” sambung Rahma.

Ia mengatakan, jika dana tersebut digunakan untuk membangun infrastruktur, lantas infrastruktur mana yang saat ini sudah dirasakan oleh masyarakat.

“Bangun infrastruktur? Infrastruktur yang mana? Sifatnya ghoib tidak bisa dilihat dan tidak bisa dirasakan?,”

“Atau fokus mensejahterakan rakyat? Rakyat yang mana? Rakyat yang di rumah kalian?,” kritiknya.

Perempuan berkaca mata ini kemudian mengatakan, jika pemerintah Aceh mampu mengelola dana otsus dengan baik dan benar, Aceh tidak akan mendapatkan gelar provinsi termiskin di Sumatera dan provinsi paling korup nomor 13 di Indonesia.

@rahma_11.11 Sesekali bongkar. #politikus#aceh#politik#politisi#pemerintah#pemimpin#pejabat#koruptor#danaotsus#info#foryou ♬ Motivation epic - Ofail Nadeem

 

Merujuk dari laporan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Aceh menduduki peringkat 13 provinsi paling korup di Indonesia, dengan jumlah 41 kasus.

Hal ini berdasarkan data yang diambil dari kasus korupsi di tahun 2004 hingga 2020.

“Apalagi saya mendapatkan info bahwa tahun 2027 adalah tahun terakhir kita (Aceh) mendapat dana otsus sesuai dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006. Di 2028 kita ga ada lagi dana otsus,”

“Bayangkan, pemerintah Aceh mendapatkan dana otsus saja tidak sanggup membuat Aceh berkembang maju. Apalagi kalau dana ostusnya sudah tidak ada lagi,” ungkap Rahma.

Ia pun bertanya kepada pemerintah Aceh, apakah mereka sudah menyiapkan alternatif cerdas dan waras untuk menghadapi Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh.

“Jangan sampai gara-gara ketidak becusan kalian, masyarakat Aceh yang harus menanggung derita. Atau mau mengamandemen undang-undang?,”

“Kalian pikir mengamandemen undang-undang butuh waktu yang singkat? Sudah terlambat! Kemarin-kemarin kalian ke mana aja?,” kritiknya.

Ia pun menyinggung sejumlah masyarakat di Aceh yang masih menyuarkan untuk memisahkan Aceh dari Indonesia.

“Logika aja, pemerintah Aceh mengurus desa saja tidak becus. Apalagi mengurus Aceh sebagai negara,” ujarnya.

“Kita bisa melihat pengalaman-pengalaman di masa lalu bahwa masyarakat Aceh rela saling membacok dan berantam dengan sesama partai demi kekuasaan,”

“Mungkin pejabat Aceh itu bakal gagal jadi penzina tapi sukses jadi koruptor. Agama paham (tapi)  korupsi tetap jalan. Benar atau benar?,”

Baca Juga: Cara Membuat dan Memasak Ketupat Lebaran Idul Fitri, Empuk dan Legit!

“Atau uangnya untuk bangun jalan dan masjid? Emang setiap tahun kalian bangun masjid?” pungkas Rahma.

Kirtikannya terhadap pemerintah Aceh mengundang ragan tanggapan dari warganet.

Ada 3,5 ribu lebih komentar yang mewarnai postingan tersebut.

Banyak dari warganet yang mendukung langkah Rahma yang berani menyuarakan kritikan.

“Kalau ada 10 remaja di Aceh yang mau peduli seperti ini, maka pejabat-pejabat di Aceh akan insyaf sebelum waktunya. Ayo semangat adek-adek mahasiswa khususnya,” tulis akun nzyrusydue.

“Setuju, aku juga warga Aceh. Aku dukung mu kak,” kata Nazyra Ais. (*)

Editor: Yusmadi Yusuf


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah