Kegagalan Intelijen Israel Terhadap Hamas

- 6 November 2023, 15:30 WIB
Palestinian resistance fighters as they capture Israeli occupation soldiers during an attack on a militray post in Gaza envelope as part of Op. Al-Aqsa Flood (October 7, 2023).
Palestinian resistance fighters as they capture Israeli occupation soldiers during an attack on a militray post in Gaza envelope as part of Op. Al-Aqsa Flood (October 7, 2023). /Hamdani/

PIKIRANACEH.COM - Unit intelijen militer pendudukan Israel tidak dapat mendengar radio genggam agen Hamas di Gaza sejak setahun yang lalu. The New York Times melaporkan bahwa ini adalah salah satu dari serangkaian kegagalan pihak Israel yang menyebabkan Hamas berhasil dalam Operasi Banjir Al-Aqsa pada 7 Oktober.

Dalam laporan ekstensif mengenai kegagalan intelijen, surat kabar tersebut juga mengatakan pada hari Minggu bahwa agen mata-mata AS telah berhenti mengumpulkan informasi tentang Hamas dalam beberapa tahun terakhir, karena percaya bahwa ‘Israel’ telah menahan ancaman dari kelompok perlawanan Palestina.

Direktur Badan Keamanan Israel, Shin Bet, menyadari pada jam 3 pagi tanggal 7 Oktober itu, beberapa jam sebelum serangan, bahwa aktivitas tidak biasa yang dia lihat di perbatasan Gaza. Ini bukan sekadar latihan “militer” Hamas, kata Times.

Baca Juga: Demi Mengurangi Emisi Carbon, UKM PA-Leuser USK dan PT. PEMA Melakukan Aksi Penanaman 1000 Mangrove.

Militer Israel juga menaruh kepercayaannya pada “The Barrier,” tembok beton sepanjang hampir 40 mil yang tertanam di bawah tanah untuk mencegah pembuatan terowongan. Ini mencakup sistem pengawasan berteknologi tinggi yang mengandalkan kamera, sensor, dan senapan mesin yang dikendalikan dari jarak jauh.

“Para pejabat senior militer Israel percaya bahwa kombinasi pengawasan jarak jauh dan sistem senapan mesin dengan tembok yang kokoh akan membuat hampir mustahil untuk menyusup ke Israel, dan dengan demikian mengurangi kebutuhan akan penempatan tentara dalam jumlah besar di pangkalan-pangkalan tersebut,” kata pejabat tersebut. surat kabar melaporkan.

Serangan Hamas memunculkan gagasan bahwa beton dan teknologi tidak dapat diandalkan. Pejuang Hamas meledakkan antena seluler dan sistem penembakan jarak jauh di sepanjang pagar dengan bahan peledak yang dijatuhkan dari drone.

“Dalam percakapan dengan penyelidik militer dua minggu setelah serangan itu, tentara yang selamat dari serangan itu bersaksi bahwa pelatihan Hamas sangat tepat sehingga mereka merusak serangkaian kamera dan sistem komunikasi sehingga 'semua layar kami mati dalam waktu yang hampir bersamaan," Times melaporkan.

Halaman:

Editor: Hamdani


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah