Network
PIKIRANACEH.COM - Dua petugas polisi perbatasan pendudukan Israel terluka dalam operasi ganda yang melibatkan penikaman dan penembakan di dekat kantor polisi Israel, yang terletak di Gerbang Bab al-Sahira di Kota Tua al-Quds yang diduduki.
Laporan media Israel menunjukkan bahwa satu petugas berada dalam kondisi kritis, sementara yang lain menderita luka ringan akibat insiden mengerikan tersebut.
Ketika berita tentang insiden tersebut menyebar, pasukan pendudukan Israel dengan cepat mengerahkan pasukannya ke daerah tersebut dan menutup pintu masuk ke Masjid Al-Aqsa, sehingga memperburuk situasi yang sudah bergejolak.
Peristiwa ini terjadi di tengah agresi brutal Israel yang sedang berlangsung di Gaza. Pada saat yang sama, di Tepi Barat, warga Palestina mengalami serangkaian ketidakadilan yang parah, termasuk penyiksaan, penahanan sewenang-wenang, jatuhnya korban jiwa, dan pemindahan paksa dari rumah mereka.
Baca Juga: Ini 9 Komandan Militer Israel yang Tewas di Tangan Pejuang Hamas
Kenyataan pahit dari kekerasan ini terlihat jelas, dengan jumlah warga Palestina yang dibunuh oleh pasukan Israel di Tepi Barat saja sejak tanggal 7 Oktober meningkat menjadi lebih dari 150 orang, dan lebih dari 1.900 orang terluka seperti yang dilaporkan oleh Kementerian Kesehatan Palestina.
Pendudukan Israel telah meningkatkan tindakan kerasnya terhadap warga Palestina sebagai tanggapan atas peluncuran Operasi Banjir Al-Aqsa pada 7 Oktober.
Dengan kedok operasi ini, lebih dari 1.850 warga Palestina telah ditangkap, sebagian besar ditahan tanpa tuduhan apa pun terhadap mereka.
