Jangan Ikut-ikutan Merayakan Tahun Baru Masehi

- 29 Desember 2023, 20:54 WIB
Ustadz Mursalin, Lc MA
Ustadz Mursalin, Lc MA /Hamdani/

PIKIRANCEH.COM - Ada sebuah ungkapan dari Umar bin Khattab, beliau mengatakan “Kita adalah umat yang memiliki keagungan, Allah telah memuliakan kita dengan Islam. Kalau kita mencari kemuliaan selain dengan agama ini Allah akan menghinakan kita”



Ungkapan Umar bin Khattab tersebut diucapkan kembali oleh Ustadz Mursalin Basyah, Lc MA dalam khutbahnya di Masjid Babul Maghfirah Gampong Tanjong Seulamat, Jumat (29/12/2023).

Sebagai umat Islam dan Muslim yang benar-benar beriman kepada Allah SWT, maka ia akan merasa bangga dengan keislamannya. Karena Islam adalah agama yang sempurna dan istimewa.

Baca Juga: Akibat Kecelakaan, 21 Orang Tewas di Pidie Jaya

Allah SWT memberikan hari yang istimewa untuk Islam, umat Rasulullah Saw yakni hari Jumat (sayyidul ayan/raja hari), memberi bulan istimewa yakni ramadhan (sayyidul syuhur), yang tidak diberikan kepada umat lain.

Begitu pula Islam memiliki sistem perhitungan bulan yang istimewa. Sehingga perayaan tahun baru masehi bukan merupakan identitas Islam. Tahun baru Islam adalah pada setiap Muharram.

Sehingga sangat aneh jika ada orang Islam yang dengan agamanya telah diberikan kemuliaan, justru ia memilih hina dengan mengikuti perayaan agama lain seperti merayakan tahun baru masehi.

"Seharusnya kita membesarkan tahun baru Islam setiap Muharram," ucap Mursalin.

Apa yang kurang dari Islam? Tidak ada, justru Islam adalah agama penyempurna dari agama samawi (Yahudi dan Nasrani) lain. Islam datang untuk menyempurnakan agama sebelumnya.

“Pada hari ini telah Ku sempurnakan untuk kamu agammu dan telah Ku cukupkan kepadamu nikmatKu, dan telah Ku ridhai Islam itu jadi agama bagimu.” (QS Al Ma'idah: 3)

"Karena itu wajib bagi muslim untuk bangga dengan keislamannya. Sebab itu kita harus membesarkan dan mengagungkan identitas Islam. Islam harus beda dengan yang lainnya (perbedaan tentu bukan didasarkan pada iri ataupun kedengkian), sehingga tidak mengekor," ujar ustadz Mursalin.

Mengekor artinya ikut-ikutan. Orang yang ikut-ikutan berarti otaknya kosong. Mereka tidak mengetahui apa dasarnya, maksud, dan tujuan dari hal tersebut. "Umat Islam harus kreatif lah dan inovatif," tuturnya lagi.

Rasulullah Saw ketika pertama kali melaksanakan perintah shalat, kiblatnya adalah menghadap ke Baitul Maqdis. Ke tempat itu pula menjadi kiblat agama Yahudi.

Saat itu Rasulullah merasa berat dalam batinnya, namun karena itu perintah Allah, Rasulullah tentu saja menjalankannya. Tetapi beliau berdoa dan meminta kepada Allah agar memiliki arah kiblat yang tidak sama dengan Yahudi.

Akhirnya turunlah ayat yang mengabulkan permohonan Rasulullah Saw. Perintah mengubah arah kiblat ke Masjid Haram (Makkah) turun saat Rasulullah sedang shalat asar raka'at ketiga. Seketika itu Rasulullah pun memutar arah kiblat ke baitullah.

"Kami melihat wajahmu (Muhammad) sering menengadah ke langit, maka akan Kami palingkan engkau ke kiblat yang engkau senangi. Maka hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidilharam. Dan di mana saja engkau berada, hadapkanlah wajahmu ke arah itu..." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 144)

Begitulah Rasulullah Saw mengupayakan syariatnya agar berbeda dengan yang lain.

Baca Juga: Abu Ubaidah: Kemenangan Besar Serta Pembebasan Akan Segera datang Atas Kehendak Tuhan

Dalam Alquran Allah SWT berfirman:

"Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman," (QS: Ali Imran-139)

Dalam ayat di atas Allah SWT menegaskan bahwa "kamulah orang-orang yang paling tinggi derajatnya" menunjuk kepada orang-orang Islam (muslim) yang benar-benar beriman, bukan muslim palsu. Itupun kita harus berjuang untuk menjadi orang-orang yang tinggi derajatnya.

Maka ungkapan Sayyidina Umar bin Khattab patut menjadi perhatian kita semua terutama menjelang pergantian tahun Masehi. Tinggalkan yang bukan identitas Islam sebab itu bukan kemuliaan umat Islam.

Editor: Hamdani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah