Pimpinan Hamas-Jihad Islam Bertemu di Taheran Iran Bahas Kemajuan Perlawanan

- 30 Maret 2024, 23:39 WIB
Pimpinan Gerakan Perlawanan Islam Hamas Ismail Haniyeh bertemu dengan Pimpinan Gerakan Jihad Islam Ziad al-Nakhalah, di Teheran
Pimpinan Gerakan Perlawanan Islam Hamas Ismail Haniyeh bertemu dengan Pimpinan Gerakan Jihad Islam Ziad al-Nakhalah, di Teheran /Hamdani/

PIKIRANACEH.COM - Pimpinan Gerakan Perlawanan Islam Hamas yang dipimpin oleh Ismail Haniyeh bertemu dengan delegasi pimpinan Gerakan Jihad Islam Ziad al-Nakhalah di ibu kota Iran, Teheran malam tadi.

Pertemuan tersebut di mana mereka membahas perkembangan politik dan lapangan yang sedang berlangsung terkait Agresi brutal Israel-AS di Jalur Gaza dan berbagai dampaknya.

Baca Juga: Pengibaran Bendera GAM di Polsek Samalanga Ternyata Dilatarbelakangi Kasus Ini

Menurut pernyataan yang dikeluarkan Hamas, kedua pemimpin ini memuji keteguhan legendaris bangsa Palestina dan masyarakat Gaza dalam menghadapi pembantaian terbuka yang dilakukan oleh pendudukan dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah kontemporer, dalam sebuah perang pemusnahan yang nyata.

Mereka juga memuji perlawanan gagah berani yang menghadapi agresi dan kejahatan ini serta menimbulkan kerugian besar pada pendudukan.

Kedua pemimpin gerakan paling terkemuka di Palestina itu juga membahas upaya yang dilakukan untuk menghentikan agresi, menekankan bahwa keberhasilan negosiasi tidak langsung bergantung pada empat faktor dasar: menghentikan agresi secara komprehensif, penarikan total pendudukan dari seluruh Jalur Gaza, kebebasan kembalinya para pengungsi, pemberian bantuan dan kebutuhan masyarakat di Jalur Gaza, dan pertukaran tahanan.

Haniyeh dan Nakhale juga membahas serangan dan pelanggaran yang dilakukan oleh pendudukan di Yerusalem dan Masjidil Al-Aqsa, selain serangan dan pembunuhan di Tepi Barat, dan menegaskan bahwa rakyat Palestina berada dalam konfrontasi terbuka dan langsung dengan pendudukan ini di setiap tempat di tanah Palestina.

Mereka menekankan perlunya meningkatkan perlawanan dalam segala bentuk di semua arena konfrontasi.

Mereka memuji operasi perlawanan yang mendukung Gaza di berbagai front, terutama di Yaman, Iraq, dan Lebanon selatan, yang menegaskan kesatuan front perlawanan, dan bahwa rakyat Palestina tidak sendirian dalam menghadapi pendudukan ini dan orang-orang yang terlibat di dalamnya.

Kedua pemimpin ini menyampaikan penghargaan mereka kepada Republik Islam Iran atas dukungan strategis yang diberikannya kepada perlawanan dan rakyat Palestina serta sikap tegas Iran dalam mendukung hak-hak nasional mereka.

Kedua gerakan tersebut menyerukan kepada umat Islam, dengan seluruh komponennya, untuk memperluas cakupan tantangan terhadap pendudukan dengan segala cara yang sah, dan untuk menunjukkan kemarahan sebagai akibat dari pembantaian harian dan agresi biadab yang dilakukan pendudukan terhadap rakyat dan masyarakat Palestina, dan untuk mengintensifkan upaya solidaritas, terutama di bulan suci Ramadhan.

Mereka memuji upaya yang sedang berlangsung dan peningkatan unjuk rasa besar-besaran di banyak negara Arab dan Islam, terutama di negara saudara Yordania, dengan pengepungan terhadap kedutaan musuh. Mereka mendesak masyarakat dan ulama di negara tersebut untuk terus melanjutkan upaya-upaya  gerakan, aktivitas, serta peran nasional dan Islam mereka.

Baca Juga: Dunia Arab Terbakar, Massa Pro Palestina Kepung Kedutaan Israel di Yordania

Kedua pemimpin mengapresiasi tindakan masyarakat dunia dalam mengekspresikan solidaritas terhadap rakyat Palestina dan demonstrasi besar-besaran di berbagai kota dan ibu kota di seluruh dunia, yang mendorong isolasi pendudukan Israel dan mereka yang mendukungnya.

Kedua gerakan tersebut menganggap bahwa terus mendukung entitas Zionis secara militer dan memberikan perlindungan politik atas kejahatannya merupakan partisipasi dalam kejahatan yang sedang berlangsung di Gaza. Mereka memperingatkan agar tidak terlibat bahkan dengan diam mengenai apa yang sedang terjadi.

Pada saat yang sama, mereka menegaskan penolakan mereka terhadap proyek atau langkah politik apa pun yang akan menciptakan realitas baru di Gaza yang jauh dari keinginan dan perlawanan rakyat Palestina. Mereka menekankan bahwa langkah apa pun harus merupakan hasil konsensus nasional yang utuh.

Editor: Hamdani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah