PIKIRAN ACEH | ACEH TAMIANG – Kendalikan Inflasi daerah, Pemkab Aceh Tamiang melakukan intervensi berupa program Gerakan Tanam (Gertam) Padi Musim Tanam (MT) II Gadu 2024 dengan melakukan penanaman padi dilahan sawah seluas 816,2 hektar di Kecamatan Banda Mulia, Selasa (4/6/2024).
Penanaman perdana padi musim tanam II Gadu 2024 langsung dilakukan Pj Bupati Aceh Tamiang, Asra di Kampung Telaga Meuku 2, Kecamatan Banda Mulia.
Luas sawah di Kecamatan Banda Mulia mencapai 1.166 hektar, dari luasan tersebut sekitar 70 persen atau setara 816,2 hektare lahan sawah mengikuti Gertam pada Musim Tanam (MT) II Padi Gadu 2024.
Pada kesempatan tersebut, Pj Bupati Aceh Tamiang, Asra mengatakan, Gertam Padi merupakan bagian dari intervensi Pemkab dalam pengendalian inflasi daerah. Ini sekaligus memastikan produksi padi sebagai bahan pangan pokok bangsa kita tetap terjaga.
Baca : Produktifitas Sawah di Banda Mulia Rendah, Ini Penyebabnya
program ini dkita lakukan menindaklanjuti arahan Pj Gubernur Aceh yang meminta para Kepala Daerah aktif dalam pengendalian inflasi di daerahnya melalui sejumlah intervensi,” jelas Asra.
Dikatakan, untuk mengendalikan inflasi daerah, sejumlah strategi intervensi telah dilaksanakan oleh Pemkab Aceh Tamiang.
Di antaranya, berkoordinasi dan membangun kerjasama antar daerah untuk pemenuhan pasokan kebutuhan bahan pangan, penguatan produksi lokal untuk komoditi padi dan tertentu, serta operasi pasar murah.
Lebih lanjut dijelaskan Pj Bupati Asra, angka inflasi di Aceh Tamiang sudah relatif normal. Ia mengakui, terjadi fluktuasi harga yang dinamis saat Ramadan dan Idul Fitri kemarin dan menghadapi Hari Raya Idul Adha 1445, ia mengharapkan tidak terjadi gejolak fluktuasi harga yang berarti.
Baca : Pupuk Subsidi Langka di Aceh Tamiang
“Kita harapkan memasuki lebaran Idul Adha), angka ini tidak naik, makanya sejumlah intervensi kita lakukan, untuk mengendalikan kemungkinan fluktuasi harga, supaya harga tetap normal. Koordinasi dengan daerah lain juga, ini semua untuk menjaga kemungkinan fluktuasi harganya. Terlebih Idul Adha ini lebih istimewa untuk kita orang Aceh,” jelasnya lagi.
Menjaga Daya Beli
Menurut Asra ada multiplier effect antara inflasi harga bahan pangan dengan penurunan angka stunting.
“Bicara stunting ini kan bicara gizi. Kalau inflasi bisa kita kendalikan melalui sejumlah intervensi, ini berarti menjaga daya beli masyarakat. Daya beli yang terjaga, bisa diasumsikan kecukupan gizi masyarakat terpenuhi, dan stunting bisa kita cegah dan dapat angka stunting dapat kita turunkan,” jelas Asra lagi
Sementara itu, Kepala Distanbunnak, Yunus, melalui Kabid Produksi dan Perlintan, Irwan Hadi yang didampingi Koordinator BPP Banda Mulia, Umar Dhani dan para penyuluh pertanian secara terpisah menjelaskan, total luas baku sawah di Kecamatan Banda Mulia mencapai 1.166 hektar. Dari luasan ini, sekitar 70 persen lahan akan mengikuti Gertam pada Musim Tanam (MT) II Padi Gadu 2024 tersebut.
Baca : Polisi Dalami Narkopolitik Usai Penangkapan Caleg Bandar Narkoba di Aceh
“Di Kampung Telaga Meuku 2 sendiri, luas baku sawahnya 385,45 hektar. Keseluruhan lahan ikut Gertam MT II Padi Gadu tahun ini,” ucapnya.
“Sementara sekitar 30 persen lahan sawah akan diistirahatkan karena ketiadaan sumber atau mesin pompa air, dan/ atau digunakan untuk membudidayakan komoditas lainnya,” timpal Koordinator BPP Banda Mulia, Umar Dhani.
Hadir pada Gertam pada Musim Tanam (MT) II Padi Gadu 2024 ini Asisten Perekonomian Pembangunan Setdakab, Catur Haryati, Plt Kepala Distanbunnak, Yunus dan Camat Banda Mulia, Eko Prasetyo serta para datok penghulu (Kades) se Kecamatan Banda Mulia serta tokoh masyarakat (*)