Aryos menyebut, calon pemimpin Aceh wajib mampu mengayomi lintas kepentingan di Tanah Rencong. Menurutnya, selama ini Pendapatan Asli Daerah (PAD), sehingga sumber daya alam Aceh tidak teroptimalkan dan menjadi pekerjaan rumah bagi gubernur ke depan.
“Sosok Mualem memang teratas secara elektabilitas tertinggi. Fakta 2017 juga tertinggi namun Mualem kalah dalam Pilkada. Artinya elektabilitas belum tentu menjadi pemenang Pilkada,” jelasnya.
Ia menyampaikan, bahwa siapapun yang dapat meyakinkan pemerintah pusat terhadap elit penguasa, maka akan dapat mengimbangi kondisi Pilkada Aceh nantinya.
“Kita harap proses Pilkada berjalan dengan baik. Aceh harus sadar untuk memilih pemimpin Aceh yang dapat membawa perubahan yang baik,” ujarnya.