PIKIRANACEH.COM - Kementerian Kelautan dan Perikanan Gandeng Asian Development Bank (ADB) untuk meningkatkan produktivitas udang nasional melalui Infrastructure Improvement for Shrimp Aquaculture Project (IISAP). Jalinan kerja sama tersebut diharapkan meningkatkan kuantitas dan kualitas udang nasional sehingga memiliki daya saing di pasar global. “Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono selalu mengingatkan seluruh jajaran di Kementerian Kelautan dan Perikanan agar pinjaman luar negeri seperti dari ADB ini harus dikelola dengan baik dan selalu dihitung dengan pendekatan scientific based, agar anak cucu kita nanti bisa menikmati peningkatan infrastruktur, dalam hal ini pembangunan budidaya udang,” tegas Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Tb Haeru Rahayu di Jakarta, Kamis (12/10/2023. Baca Juga: Curi HP iPhone 13 Pro Max di RS Kota Langsa, Wanita Ini Ditangkap Polisi di Sumatera Utara Dirjen Tebe menjelaskan udang masih merupakan komoditas yang mendominasi total ekspor di sektor perikanan Indonesia. Berdasarkan data, KKP mencatat nilai ekspor udang mencapai 2,16 miliar dollar Amerika Serikat (AS) atau berkontribusi 34,57% dari nilai ekspor perikanan Indonesia pada tahun 2022. Di tahun yang sama, capaian produksi udang sebesar 1,09 juta ton (Satu Data 2022), naik 15% dibandingkan produksi tahun 2021 sebesar 953 ribu ton. Hal ini menunjukkan bahwa budidaya udang memiliki potensi pengembangan, baik secara produksi maupun pemanfaatan lahan secara optimal. “Melalui dukungan dari semua pihak, Kementerian/Lembaga lain, Pemerintah Daerah dan seluruh stakeholder terkait, kami optimis pinjaman ADB senilai kurang lebih Rp1,348 triliun dalam jangka waktu hingga Desember 2027, nanti bisa terselesaikan,” jelas Dirjen Tebe. Dengan pinjaman senilai Rp1,348 triliun, Dirjen Tebe menjelaskan melalui proyek IISAP adalah untuk peningkatan infrastruktur budidaya udang. Secara detail dan terperinci yaitu pembangunan pusat produksi induk dan benih atau Broodstock Center, pembangunan laboratorium kesehatan ikan, pembangunan tambak di lahan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Perikanan Budi Daya, pembangunan tambak udang berbasis kawasan, dan pembangunan tambak udang di masyarakat. Berdasarkan data dari 300.501 Ha tambak udang di Indonesia, 247.803 Ha atau 82 persennya adalah tambak tradisional. Sisanya 15 persen tambak semi intensif, dan 3 persen tambak yang intensif. “Berharap melalui dukungan ADB ini dapat meningkatkan infrastruktur untuk meningkatkan produksi dan produktivitas budidaya udang yang terintegrasi, berkelanjutan dan ramah lingkungan, serta dapat dinikmati anak cucu kita nantinya. Dan tentunya target peningkatan ekspor udang pada tahun 2024 dapat tercapai,” tandas Dirjen Tebe. Halaman: 12Selanjutnya Editor: Hamdani SHARE: Tags udang Asian Development Bank Wahyu Trenggono Kementerian Kelautan dan Perikanan Artikel Pilihan Terkait Wajib Miliki Dokumen CBIB Ditjen Perikanan Budidaya, KKP Segel 2 Unit Usaha Budidaya Udang di Batam Terkini Penemuan Ladang Gas Kedua di Blok South Andaman, Berikut Penjelasan SKK Migas dan Mubadala Energy 13 Mei 2024, 21:05 WIB KKP Bantu Suplai Ikan Nelayan Aceh Ke Jakarta dan Sumut, Dorong Produsen Tepung Ikut Serap Ikan BS 9 Mei 2024, 14:47 WIB 2024, Pemerintah Tetapkan Penambahan Kuota Pupuk Subsidi untuk Jenis ini, Berikut Keterangan PIM 6 Mei 2024, 20:04 WIB 300 Pelaku UMKM Aceh Mendapatkan Pelatihan Pemasaran Digital 30 April 2024, 21:42 WIB OJK Ajak Masyarakat Aceh Cermat Pilih Investasi dan Pinjol 25 April 2024, 00:49 WIB