AWF Gelar Nonton Bareng Film Dokumenter Paya Nie dan Lomba Melukis di Objek Wisata Paya Nie Bireuen

24 Februari 2024, 21:20 WIB
/

 

PIKIRANACEH.COM - Aceh Wetland Foundation (AWF) menggelar kegiatan pameran produk-produk hasil kerajinan tangan yang bahan bakunya dari lahan basah Paya Nie, Kuta Blang Bireuen, mulai 23 hingga 25 Februari 2024.

Kegiatan tersebut mengangkat tema "Lahan Basah untuk Kesejahteraan Manusia".

Selain pameran produk kerajinan tangan yang menggunakan bahan baku dari lahan basah objek wisata Paya Nie, Gampong Blang Mee, Bireuen, Aceh Wetland Foundation (AWF) juga menggelar sejumlah perlombaan.

Salah satunya lomba melukis/menggambar yang diikuti oleh puluhan anak-anak dari sekolah SABIR Bireuen.

Namun sebelum dimulainya lomba melukis para murid terlebih dulu diajak menonton bareng film dokumenter tentang lahan basah rawa gambut Paya Nie.

Nonton bareng film dokumenter tersebut berlangsung di Kantin Green Kafee Paya Nie Lantai Dua.

Pantauan PIKIRANACEH.COM, para murid dan Guru begitu asik manedengar tentang sejarah Rawa Gambut Paya Nei dan misteri Rawa basah Lahan Gambut saat diceritakan oleh tim AWF.

Tim AWF juga menjelaskan berbagai macam Ikan, burung-burung dan ekosistem lain yang hidup dan tumbuh berdampingan di lahan basah Rawa Gambut Paya Nie. Lahan basah Paya Nie luasnya mencapai 300 hektare.

Selanjutnya Kiky Suryanti, Research and Campaign Officer AWF Aceh, juga bercerita tentang lagenda Paya Nie kepada para Murid dan Guru Pedamping dari sekolah Alam SABIR Bireuen.

Usai menonton film dokumenter para murid istirahat sebentar, kemudian dilanjutkan dengan shalat zuhur berjamaah di Balee (Surau) Rawa Gambut objek wisata Paya Nei.

Selanjutnya, setelah zuhur murid baru mengikuti lomba melukis yang dipandu langsung oleh Komunitas Backkaru.

Alan kiteng Field Officer Backkaru yang memandu melukis Bentang alam Rawa Gambut Paya Nei.

Namun bagi peserta yang tidak tertarik bebas menggambar binatang lainnya, baik hewan atau gambar lain suka-suka para murid mau melukis apa.

Kepala sekolah Lingkungan Sri Dewi,SE.Ak,S.Pd.MPd. Kepada PIKIRANACEH.COM, mengatakan para murid sangat senang dan gembira dengan sambutan dan ruang yang diberikan untuk pihak SABIR untuk bebas berkarya.

"Terimakasih kepada AWF yang mengundang SABI,ini menjadi tempat dan kawasan belajar yang sangat luar biasa untuk sekolah Kami," Sebut Dewi.

Amatan PIKIRANACEH.COM, sejumlah stand juga dipenuhi oleh para pengunjung yang ingin melihat sejumlah produk kerajinan tangan yang bahan bakunya dari tumbuhan lahan basah Paya Nie.

Masyarakat yang mengunjungi pameran ini banyak dari kalangan ìbu-ibu rumah tangga dan para remaja serta anak-anak.

Sejumlah produk kerajinan tangan yang dipamerkan antara lain tas, dompet, kotak tisu, pot bunga, kantong belanja, tas laptop, dan gantungan kunci dan lain-lain.

Selain produk kerajinan tangan, juga dipamerkan berbagai produk minuman dan makanan dari mangrove.

Seperti diketahui, ada 7 stand yang ikut meramaikan pameran pameran produk lahan basah Paya Nie.

Ketujuh stan tersebut yaitu Stand Linkungan Hidup Pemkab Bireuen, Stand Kerajinan Gambut, Stand Ruang Edukasi Lahan Basah, Stand Makanan dan Minuman Magrove, Stand Bank Aceh, Stand Camp Uteun dan Stand Ikan Paya.

Kegiatan Pameran ini turut didukung oleh Pemkab Bireue, Gampong Blang Mee, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Aceh Native, Backkaru, Beujroh, Apel Green Aceh, Magrove Food, Nasa Studio, PIM, Pertamina, BPMA, Bank Aceh dan Medco E&P. ***

Editor: Zainal Abidin

Tags

Terkini

Terpopuler