Tekan Angka Kemiskinan, Ini Prioritas Pemerintah Aceh

- 21 Juli 2023, 08:36 WIB
Ilustrasi Penduduk Miskin. Data Terbaru: Angka Kemiskinan Cilacap Menurut BPS, Mencapai Puncak Penurunan dalam Dua Tahun Terakhir/Tangkapan Layar/Freepik.com @studioworkstock
Ilustrasi Penduduk Miskin. Data Terbaru: Angka Kemiskinan Cilacap Menurut BPS, Mencapai Puncak Penurunan dalam Dua Tahun Terakhir/Tangkapan Layar/Freepik.com @studioworkstock /

PIKIRAN ACEH – Jumlah penduduk miskiin di Aceh mengalami penurunan 806,75 ribu jiwa atau 14,45 persen sesuai dengan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh.

Pemerintah Aceh akan fokus di sektor UMKM agar masyarakat miskin semakin berkurang.

Juru Bicara Pemerintah Aceh Muhammad MTA mengatakan, Pemerintah Aceh akan terus mendorong program-program yang bersentuhan langsung dengan peningkatan daya bangkit ekonomi rakyat. Ada beberapa program prioritas yang dibuat.

"Terutama di sektor UMKM sebagai salah satu potensi perekonomian masyarakat.

Hal yang tidak kalah penting yang tentu harus terus beriringan yaitu realisasi anggaran APBA yang baik, karena hal tersebut berpengaruh besar terhadap kegiatan alur perekonomian masyarakat dan dunia usaha," kata MTA, Kamis (20/7/2023).

Pemerintah Aceh juga akan menjaga dengan baik masalah inflasi dengan memastikan alur distribusi barang antar kabupaten/kota. Menurutnya, penurunan angka kemiskinan di Aceh merupakan hasil kerjasama yang baik seluruh komponen di Aceh.

"Penurunan ini tidak terlepas dari kerjasama yang baik seluruh komponen pemerintahan di Aceh antara kabupaten/kota dengan provinsi. Dan kita harapkan hal ini dapat terus kita jaga bersama dalam upaya mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat," sebut MTA.

Baca Juga: Nilai Ekspor Impor Aceh Meningkat Tajam Capai 57 Juta USD Semester Ini

Berdasarkan data dirilis BPS, penduduk miskin di Aceh berkurang 11,7 ribu orang dibandingkan dengan penduduk miskin pada September 2022 yang jumlahnya 818,47 ribu orang (14,75%). Penduduk miskin di daerah pedesaan tercatat mengalami penurunan dari 17,06% menjadi 16,92% atau sekitar -0,14%.

"Sedangkan di perkotaan, persentase penduduk miskin mengalami penurunan dari 10,35 persen menjadi 9,79 persen atau -0,56 poin," kata Kepala BPS Aceh Ahmadriswan Nasution dalam konferensi pers, Senin (17/7).

Menurutnya, komoditi makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai garis kemiskinan di perkotaan relatif sama dengan di pedesaan. Komoditas tersebut antara lain beras, rokok kretek filter, dan ikan tongkol/tuna/cakalang.

Baca Juga: Bank Indonesia Gandeng LP3H Yayasan Matahari Latih Calon Pendamping PPH

Sedangkan untuk komoditi bukan makanan yang berpengaruh terhadap nilai Garis Kemiskinan adalah biaya perumahan, bensin, dan listrik. Dia menyebutkan, besar kecilnya jumlah penduduk miskin sangat dipengaruhi oleh garis kemiskinan.

Garis Kemiskinan pada Maret 2023 mengalami perubahan sebesar 1,66% jika dibandingkan dengan September 2022, yaitu dari Rp 617.293 perkapita perbulan menjadi Rp 627.534 perkapita perbulan.

"Penduduk miskin merupakan penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran perkapita perbulan di bawah garis kemiskinan," jelas Ahmadriswan. ***

Editor: Yusmadi Yusuf


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah