Produktifitas Sawah di Banda Mulia Rendah, Ini Penyebabnya

- 22 September 2023, 11:01 WIB
Petani Banda Mulia minta Pemkab Tamiang bangun saluran irigasi
Petani Banda Mulia minta Pemkab Tamiang bangun saluran irigasi /nasir/pikiran aceh

 

 

PIKIRAN ACEH - Produktifitas 1300 hektare sawah di Kecamatan Banda Mulia, Kabupaten Aceh Tamiang rendah karena mengandalkan air tadah hujan.

Sementara saluran air sepanjang lima kilometer dengan lebar sekitar dua meter  yang menghubungkan 10 desa di kecamatan Banda Mulia ini tidak berfungsi dengan baik

Air dari saluran ini bersumber dari Sungai Tamiang di Kampung Senebok Aceh, Kecamatan Bendahara namun kondisinya rusak parah dan tersumbat serta semak sehingga air tidak mengalir ke 1300 sawah warga

“Saluran ini butuh normalisasi dan pembangunan permanen karena ada yang sumbat, bersampah,” ujar Kepala Mukim Telaga Muku, Bukhari Muslim kepada PikiranAceh.com, Jumat (22/9/2023)

Lanjut Kepala mukim ini, air Sungai Tamiang yang masuk  dalam saluran ini mengandalkan pasang surut sungai Tamiang dan hanya mampu mengalir sepanjang satu kilo, sisanya tidak teraliri karena tersumbat.

Baca : Mayarakat Labuhan Haji Aceh Selatan 7 kali gagal Tanam Akibat Irigasi Tidak Berfungsi

Saluran yang tersumbat berada di Kampung Telaga Muku Satu, Kampung Paya Rehat, dan di Kampung Matang Sepeng. Jika saluran ini lancar mengalir air pasang surut Sungai Tamiang, petani 10 kampung dapat melakukan penanaman padi setahun tiga kali.

Meski saat ini tanpa mengandalkan saluran tersebut warga juga turun ke sawah setahun dua kali dengan mengandalkan air tadah hujan dan air sumur bor, namun penanaman sawah tersebut terbatas dan produksi padi rendah.

“Selama ini hasil produksi padi kita 4,5-6,2 ton perhektare, jika saluaran tersebut berfungsi, diperkirakan produksi  padi petani akan meningkat drastis,” ujar Bukhari lagi.

Surati Bupati Aceh Tamiang

Forum Komunikasi Datok Penghulu Kecamatan Bendahara telah menyurati Pj Bupati Aceh Tamiang, Meurah Budiman meminta pembangunan saluran tersebut dan berharap DED diakomodir di perubahan tahun ini.

Surat bernomor, Istimewa/2023 tertanggal 9 Agustus 2023 tentang permohonan pembuatan DED jaringan irigasi ditandatangani 10 Datok Penghulu (kepala desa) yakni, Datok Penghulu Suka Mulia, Zulkarnaen, Datok Kampung Suka Damai, Eriyan, Datok Kampung Suka Jadi, Sribanun, Datok Kampung Paya Rahat, Defi Suhendar, Datok Kampung Besar, Nasaruddin, Datok Kampung Telaga Muku Sa,HidayahuddinIddah, Pj Datok Kampung Telaga Muku Dua, Zulkifli, Datok Kampung Matang Sepeng, M Yusuf, Datok Kampung Alur Nunang, Ramlan, dan Datok Kampung Tanjung Keramat, M Jafar Siddiq sudah disampaikan ke Pj Bupati Aceh Tamiang.

Baca : Tahun 2024 Irigasi Krueng Pase Tuntas

Ini Bunyi Surat tersebut,

1.Dalam rangka meningkatkan Produktifitas dan menjaga ketersediaan Ketahanan Pangan di Kabupaten Aceh Tamiang, khususnya di Kecamatan kami Banda Mulia yang terdiri dari 10 kampung dimana hampir 80 persennya adalah area persawahan yang masih diairi tadah hujan dengan luas ± 1330 ha, dengan produktivitas yang masih rendah antara 4,5-6,2 ton/ ha dengan indeks penanaman 1-2 kali dalam setahun sangat berpotensi untuk ditingkatkan dengan bantuan jaringan irigasi. Dimana terdapat sumber air yang dapat digunakan sebagai Jaringan Irigasi berasal dari Kacamatan Bendahara yaitu di Kampung Seunebok Aceh.

2.Bersama ini kami para Datok Penghulu sekecamatan Banda

Mulia mengajukan permohonan pembuatan Detailed Engeneering Design (DED) Pembangunan Jaringan Irigasi tersebut, agar kegiatan Pembangunan Jaringan Irigasi dapat segera terwujud.

3.Demikian permohonan ini kami sampaikan, atas bantuan dan dukungannya diucapkan terima kasih (*)

Editor: Muhammad Nasir

Sumber: PIKIRAN ACEH


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x