Network
PIKIRANRAKYAT.COM | TAPAKTUAN - Akibat Saluran Irigasi tidak berfungsi di Gampong Panton Pawoh dan Panton Rubek, Kecamatan Labuhan Haji Barat, Kabupaten Aceh Selatan, sebanyak 7 kali Masyarakat daerah tersebut gagal bercocok tanam.
Salah satu warga Gampong Pawoh, Nasri mengatakan, akibat tidak berfungsinya irigasi, warga sudah tujuh kali gagal tanam karena kekeringan.
"Disini Tahun 2022 ada pembangunan irigasi, namun hanya bisa dipakai selama dua minggu, selebihnya tidak bisa berfungsi akibat debit air yang masuk, untuk sekarang jarak antara air sungai dengan kepala irigasi lebih dari 1 meter," ujar Nasri.
Selanjutnya Nasri menjelaskan, luas lahan yang ada di Gampong Panton pawoh sekitar 27 Hektare, namun hanya setengah yang dapat air, sedangkan sisanya kekeringan.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Zaidi warga Gampong Panton Rubek, menurunya dengan luas lahan yang ada di gamponya, yakni sekitar 37 hektare, hanya 20 hektare yang dapat air, sisanya 17 Hektar lahan terbengkalai.
"Harapan kami sebagai warga agar ada perhatian khusus dari Pemerintah dalam menyelesaikan masalah irigasi, mengingat banyaknya masyarakat yang tidak bisa bercocok tanam akibat kekeringan," ungkap Zaidi di Labuhan Haji Barat.
Sementara itu, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Hendri Yono turun langsung meninjau lokasi Irigasi di Panton Pawoh dan Rubek bersama Camat Labuhan Haji Barat.
Setelah melihat kondisi di lokasi, Hendri Yono meminta pemerintah dapat menyelesaikan persoalan Irigasi tersebut, mengingat masyarakat yang sudah Tujuh kali gagal tanam akibat kekeringan.
"Kita berharap agar Pemerintah bisa menyelesaikan Persoalan ini dalam waktu dekat, agar masyarakat bisa kembali turun ke sawah," demikain kata Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh Hendri Yono.
