PKA ke 8, Rempahkan Bumi Pulihkan Dunia

- 7 November 2023, 10:52 WIB
H. Iskandar, AP, S.Sos, M.Si, saat menyampaikan sambutan Penjabat Gubernur Aceh pada Malam Anugerah Kebudayaan Aceh 2023, yang merupakan rangkaian dari Pekan Kebudayaan Aceh ke-8, di Aula Meuligoe Wali Nanggroe, Senin (5/11/2023) malam.
H. Iskandar, AP, S.Sos, M.Si, saat menyampaikan sambutan Penjabat Gubernur Aceh pada Malam Anugerah Kebudayaan Aceh 2023, yang merupakan rangkaian dari Pekan Kebudayaan Aceh ke-8, di Aula Meuligoe Wali Nanggroe, Senin (5/11/2023) malam. /PIkiran Aceh /humas/

PKA ke 8, Rempahkan Bumi Pulihkan Dunia

PIKIRAN ACEH – Peukan Kebudayaan Aceh (PKA) ke 8 mengambil slogan atau tagline ‘Rempahkan Bumi Pulihkan Dunia’ tagline tersebut juga bentuk dukungan Aceh untuk menjadikan jalur rempah nusantara sebagai warisan budaya tak benda dunia ke badan dunia UNESCO.

Di masa lampau, Aceh memiliki peran sangat penting dalam peta Jalur Rempah Nusantara.

Hal tersebut disampaikan Asisten Administrasi Umum Sekda Aceh, Iskandar AP, saat membacakan sambutan Penjabat Gubernur Aceh pada malam anugerah Kebudayaan Aceh 2023, yang merupakan rangkaian dari Pekan Kebudayaan Aceh ke-8, di Aula Meuligoe Wali Nanggroe, Senin (5/11/2023) malam.

“Pemerintah Aceh sangat mendukung upaya Pemerintah Indonesia untuk menjadikan Jalur Rempah Nusantara sebagai Warisan Budaya Tak Benda Dunia ke badan dunia UNESCO. Pemilihan tagline ‘Rempahkan Bumi Pulihkan Dunia,’ pada gelaran Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-8, adalah salah satu bentuk dukungan Aceh terhadap upaya tersebut,” ujar Iskandar.

Sebagaimana diketahui, di masa lampau, Aceh memiliki peran sangat penting dalam peta Jalur Rempah Nusantara. Namun, berbicara tentang Aceh tentu tidak semata bicara tentang rempah, atau kuliner saja, karena Aceh juga memiliki keragaman dan kekayaan budaya, adat, dan seni.

Baca : Jangan Lewatkan, 73 Jenis Rempah Ini Dipamerkan di PKA ke 8

“Berbicara tentang Aceh, kita tentu akan membahas tentang 23 Kabupaten dan Kota, yang masing-masing memiliki warisan kekayaan budaya serta adat istiadatnya tersendiri.

Oleh karena itu, di tengah gempuran arus globalisasi serta kemajuan teknologi informasi yang membuat dunia seakan menyempit, preservasi dan pengembangan budaya lokal, tentu menjadi elemen penting dalam target pembangunan manusia Aceh seutuhnya,” kata Iskandar.

Halaman:

Editor: Muhammad Nasir

Sumber: Pikiran Aceh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah