Ternyata Sanksi Komdis PSSI ke Persiraja Bukan Gegara Bendera Palestina, Ini Kata Erick Thohir

- 7 November 2023, 08:59 WIB
Logo Persiraja Banda Aceh
Logo Persiraja Banda Aceh /

PIKIRANACEH.COM - Laskar Tanah Rencong julukan untuk Persiraja Banda Aceh didenda Komisi Disiplin (Komdis) Persatuan Sepakbola Seluruh Infonesia (PSSI) Rp10 juta lantaran suporter memasuki lapangan Stadion Harapan Bangsa saat melawan Semen Padang FC dan mengibarkan bendera Palestina dalam lanjutan kompetisi Liga 2 Indonesia musim 2023-2024.

Menanggapi keputusan itu, Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengklarifikasi disinformasi soal hukuman terhadap Persiraja Banda Aceh diberikan karena suporter mengibarkan bendera Palestina.

Dia memastikan hukuman itu diberikan bukan karena pengibaran bendera Palestina, melainkan akibat pitch invasion yang dilakukan oknum suporter klub terkait.

"Jadi tegas yang terjadi di Persiraja bukan karena ada suporter mengibarkan bendera Palestina tapi soal suporter yang melakukan pitch invasion yang hal itu tidak diperkenankan. Apalagi kita sangat ketat menerapkan standar keamanan di lapangan seusai peristiwa Kanjuruhan," ujarnya, dikutip dari keterangan resmi PSSI, pada Senin, 6 November 2023.

Komite Disiplin PSSI sebelumnya menjatuhi sanksi denda Rp 10 juta untuk kepada Persiraja setelah salah satu suporter masuk ke lapangan dan mengibarkan bendera Palestina usai laga kontra Semen Padang di Liga 2, Sabtu, 21 Oktober lalu.

Dalam keterangan hasil sidang Komite Disiplin PSSI tertulis jenis pelanggaran yang dilakukan Persiraja adalah "terdapat penonton memasuki area lapangan tanpa izin dengan menampilkan slogan terkait isu politis tertentu." Pernyataan tersebut kemudian diartikan bahwa suporter tim Lantak Laju dihukum karena membawa bendera Palestina.

Erick menyebut hal itu sebagai disinformasi yang disebarkan oleh oknum tak bertanggung jawab. Ia memastikan bahwa pengibaran bendera Palestina dalam pertandingan sepak bola di Indonesia diperbolehkan.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berusia 53 tahun itu juga sudah berkoordinasi dengan FIFA agar tindakan itu diperbolehkan.

"FIFA menghargai kebebasan berekspresi. Apalagi pada perlindungan HAM dan kemanusiaan.

Halaman:

Editor: Zainal Abidin


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah