Hamas Terbitkan Memorandum Jelaskan Mengapa Operasi Banjir Al-Aqsa Penting Bagi Rakyat Palestina dan Dunia

- 22 Januari 2024, 11:12 WIB
Juru Bicara Militer Brigade Al-Qassam Abu Ubaida
Juru Bicara Militer Brigade Al-Qassam Abu Ubaida /Hamdani/

PIKIRANACEH.COM - Gerakan Perlawanan Islam Palestina, Hamas, Ahad (21/1), mengeluarkan sebuah memorandum resmi yang menjelaskan alasan terjadinya pertempuran Banjir Al-Aqsa yang terjadi pada 7 Oktober 2023.


Memorandum berjudul “Ini adalah Sebuah Novel Mengapa Banjir Al-Aqsa Banjir?” tersebut, terbit dalam bahasa Arab dan Inggris yang mencakup lima hal utama, yakni Mengapa perang banjir Al-Aqsa, peristiwa 7 Oktober, respons terhadap kebohongan pendudukan, menuju penyelidikan internasional yang tidak memihak, dan mengingatkan dunia siapa Hamas dan apa yang diperlukan?

Baca Juga: Siapa penembak Tgk Abdulah Syafie?

Hamas menyatakan dalam memorandum tersebut, pertempuran rakyat Palestina melawan pendudukan dan kolonialisme tidak dimulai pada 7 Oktober 2023. Namun, perjuangan dimulai 105 tahun yang lalu pada masa pendudukan, yakni 30 tahun di bawah kolonialisme Inggris dan 75 tahun pendudukan Zionis.

Pada 1918, rakyat Palestina memiliki 98,5 persen tanah Palestina, dan menikmati 92 persen mayoritas penduduk, dibandingkan sedangkan orang-orang Yahudi, yang sebagian besar datang pada saat itu melalui migrasi pemukiman awal.

Jalur Gaza telah menderita karena blokade yang terus-menerus selama lebih dari 17 tahun, menjadikannya penjara terbuka terbesar di dunia. Jalur Gaza juga mengalami lima perang dahsyat, yang masing-masing perang diprakarsai oleh Israel.

Menurut studi statistik yang terdokumentasi dari tahun 2000 hingga September 2023, pendudukan Israel membunuh 11.299 warga Palestina dan melukai 156.768 lainnya, yang sebagian besar adalah warga sipil.

Hamas menyatakan, Operasi Banjir Al-Aqsa adalah langkah responsif yang diperlukan dan alami untuk menghadapi rencana Israel yang bertujuan untuk melikuidasi perjuangan Palestina, menguasai tanah dan melakukan Yahudisasi, menyelesaikan kedaulatan atas Masjid Al-Aqsa yang diberkati serta tempat-tempat suci lain,

Mengakhiri blokade yang tidak adil di Jalur Gaza dan langkah alami dalam rangka menghapuskan pendudukan, memulihkan hak-hak nasional, mencapai kemerdekaan serta kebebasan seperti bangsa lain di dunia, hak untuk menentukan nasib sendiri dan mendirikan negara Palestina yang merdeka dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya.

Editor: Hamdani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah