Network
PIKIRANACEH.COM - Dalam kunjungan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian ke Beirut baru-baru ini, ia bertemu dengan delegasi pimpinan faksi Palestina, antara lain Wakil SG Popular Front of the Liberation of Palestine (PFLP), Jamil Mezher, SG PIJ, Ziyad Nakhaleh, dan pemimpin Hamas, Osamah Hamdan.
Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh Asisten Menteri Luar Negeri untuk Urusan Asia Barat dan Afrika Utara, Mehdi Shoushtari, dan Duta Besar Iran untuk Lebanon, Mojtaba Amani.
Jamil Mezher berterima kasih kepada Menteri Abdollahian atas peran dan pengaruhnya yang signifikan, dengan menyatakan bahwa upayanya lebih dari sekedar menteri luar negeri Iran, menekankan bahwa peran Iran tidak hanya mendukung tetapi Republik Islam adalah bagian dari Poros dan pertempuran.
Mezher menyoroti bahwa salah satu dampak paling penting dari Badai Al-Aqsa adalah penolakan terhadap normalisasi, yang menegaskan kemenangan yang pasti dan jelas bagi Gaza dan kelompok perlawanan.
Baca Juga: Bungkam Suara Palestina yang Tertindas, Facebook dan Instragram Hapus Akun Pemimpin Tertinggi Iran
Hal ini memerlukan perhatian dan upaya bersama untuk mengatasi permasalahan rakyat Palestina pasca pertempuran. Amerika adalah mitra Israel dalam segala kejahatannya di Jalur Gaza. Pertama, kegagalannya mencapai tujuannya.
Kedua, meluasnya skandal kejahatan di seluruh dunia, dan ketiga, pemilihan presiden AS yang akan datang, yang menggabungkan sikap mundur dari pertempuran dan mendesak diakhirinya perang setelah 4 bulan, dengan tujuan untuk tampil sebagai pendukung perdamaian.
Pada gilirannya, Sekretaris Jenderal PIJ, Ziyad Nakhaleh, menggambarkan situasi lapangan di Jalur Gaza dan ketabahan legendaris perlawanan dan rakyat Palestina, dan mencatat bahwa tanda-tanda kemenangan mulai terlihat dari ketabahan ini.
