Network
PIKIRANACEH.COM - Perundingan alot sedang berlangsung antara Pendudukan Israel dengan Faksi-faksi Perlawanan Palestina di Kairo Mesir.
Isu gencatan senjata permanen, penarikan serdadu Israel dari Gaza dan Palestina yang diduduki, pertukaran tawanan, bantuan kemanusiaan, dan rekontruksi Gaza serta pemulihan situasi di seluruh zona menjadi agenda utama yang dibahas dalam proposal tersebut.
Baca Juga: Jejak Rasulullah Saw: Memperbaiki Akhlak Manusia yang Terlanjur Rusak
Namun disela-sela berlangsungnya perundingan tersebut. Juru bicara Jihad Islam Palestina Abu Hamzah angkat bicara kepada publik mengenai perjanjian gencatan senjata tersebut.
“Kita menyaksikan saat-saat yang menentukan dalam proses perundingan dengan pendudukan Israel,” dan menekankan bahwa “perlawanan telah berusaha, dan masih berusaha, untuk mengatasi semua hambatan guna mencapai perjanjian gencatan senjata sesegera mungkin.” Dan mengakhiri agresi dan manifestasinya.”
Dia menekankan perlunya “perjanjian yang diharapkan harus tegas dan jelas dalam perumusannya, dan perlu untuk mematuhi persyaratan dan kontrol yang telah kami tentukan dan mempertimbangkan kepentingan rakyat Palestina,”
Ia menambahkan: “Kami menginginkan rumusan yang jelas dan tidak ambigu yang tidak menghalangi... Penafsiran apa pun; istilah-istilah yang tidak jelas dapat memberikan pekerjaan tersebut kemampuan untuk menjelaskan dan menafsirkan sesuka hati.”
Meskipun ia menekankan bahwa makalah Mesir berbeda dari semua yang disajikan sebelumnya, ia menyatakan bahwa “ada beberapa hal yang perlu ditanyakan dan hal-hal lain perlu diubah dalam susunan kata-katanya, dan bahwa faksi-faksi perlawanan telah memperjelas hal tersebut dalam tanggapan mereka, dan kami menyampaikan hal itu kepada mediator terkait dalam negosiasi yang berlangsung di Kairo hari ini.” Sabtu, dan oleh karena itu posisi kami ditandai dengan tanggung jawab, kepositifan, dan fleksibilitas yang tinggi pada saat yang bersamaan.”
