Qatar Ancam Usir Hamas dari Negaranya Jika Menolak Gencatan Senjata versi AS-Israel

- 18 Juni 2024, 07:54 WIB
Ilustrasi Kolase Bendera Hizbullah dan Bendera Palestina-Logo Hamas
Ilustrasi Kolase Bendera Hizbullah dan Bendera Palestina-Logo Hamas /

PIKIRANACEH.COM - Kubu Hamas dikabarkan berada di bawah tekanan hebat negara-negara Arab untuk menyetujui tawaran yang diajukan AS, bahkan Israel, terkait perang Gaza.

Sejumlah sumber tingkat tinggi Hamas seperti dilansir al-Alam mengatakan, Hamas menentang keras masalah keberadaan kantornya di Qatar dijadikan sebagai alat untuk menekannya dalam perundingan gencatan senjata.

Baca Juga: Netanyahu Bubarkan Kabinet Perang, Bukti Lainnya Israel Kalah Perang Secara Politik?

Menurut sumber-sumber Rai al-Youm, Hamas telah mengetuk pintu berbagai Ibu Kota negara-negara Arab untuk memindahkan kantornya dari Qatar. Namun kebanyakan negara-negara Arab itu menutup rapat pintu mereka lantaran mencemaskan kemarahan AS.

Mengutip dari seorang pejabat, baru-baru ini kantor berita Reuters melaporkan bahwa sebuah negara Arab di sekitar Teluk Persia, yang namanya tidak disebutkan, tengah mengkaji pemberian izin kepada Hamas untuk memindahkan kantornya ke negara tersebut.

Washington Post juga menukil dari seorang pejabat anonim AS, bahwa Gedung Putih meminta Qatar untuk mengusir para petinggi Hamas dari Doha, jika faksi ini masih menolak kesepakatan gencatan senjata dengan Rezim Zionis.

Qatar sejak 2012 menjadi tuan rumah kantor politik Hamas sebagai bagian dari kesepakatan dengan AS. Kepala Kantor Politik Hamas Ismail Haniyeh menetap di Qatar, tapi juga beberapa kali melakukan perjalanan ke Turki.

Sementara itu, analis Israel Yossi Melman dalam tulisannya di Haaretz membahas kondisi Militer Israel di Gaza, Tepi Barat, dan front Lebanon.

Halaman:

Editor: Hamdani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah