Network
PIKIRANACEH.COM - Peringatan Hari Museum Nasional harus menjadi starting point bagi generasi muda untuk memiliki literasi sejarah yang kuat. Anak muda harus kaya akan wawasan sejarah dengan antusias menggali dan mempelajari berbagai dokumen sejarah yang ada. Salah satunya dengan mengunjungi museum.
Hal itu dikatakan Tgk Erdi Mualim ST kepada PIKIRANACEH.com disela-sela kesibukannya mengurus santri tahfidz di Dayah Wakaf Barbate, Kamis (12/10/2023).
Dalam berbincangan singkat Tgk Erdi kemudian menceritakan sekilas tentang museum Aceh. "Museum Aceh didirikan pada tanggal 31 Juli 1915 dengan nama Atjeh Museum yang dipimpin oleh F.W.Stammeshous dan diresmikan oleh Gubernur Sipil dan Militer Jenderal Belanda H.N.A. Swart,"
Ia menambahkan, setelah Indonesia merdeka, operasional Museum Aceh secara bergantian dikelola oleh Pemerintah Daerah Tk.II Banda Aceh (1945-1969). "Status Museum Aceh menjadi UPTD Museum Provinsi Aceh sekarang di bawah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh," ujarnya.
Saat ini Museum Aceh memiliki lebih dari 5.328 koleksi benda budaya dari berbagai jenis dan 12.445 buku dari berbagai judul yang berisi aneka macam ilmu pengetahuan yang dapat dijadikan sebagai pengetahuan sejarah. Dengan koleksi tersebut, diharapkan generasi yang akan datang tidak kehilangan jejak baik para leluhur.
"Ada banyak benda bersejarah di Museum Aceh yang dapat membuka wawasan sejarah dan menggali peninggalan sejarah masa lalu untuk memperkuat literasi kita," pungkas Tgk Erdi Mualim.***
