Bahkan, secara khusus Jokowi meminta Bank Indonesia untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, di tengah tingginya tekanan.
Adapun, pada hari ini, Kamis (11/4/2024) pasar global dikejutkan oleh data inflasi bulan Maret di Amerika Serikat. Dilansir dari Reuters Kamis (11/4/2024), consumer price index (CPI) Amerika Serikat (AS) meningkat lebih dari perkiraan konsensus pada Maret 2024.
Kondisi itu akibat masyarakat di Negeri Paman Sam terus membayar lebih untuk biaya bahan bakar dan sewa perumahan.
Sejalan dengan kondisi itu, pasar keuangan mengantisipasi bahwa The Fed akan menunda kebijakan pemangkasan suku bunga hingga September 2024 mendatang.
Chief Market Strategist Carson Group Ryan Detrick mengatakan data inflasi yang kaku membuat investor berpikir untuk melakukan aksi jual.
“Kekecewaan itu menyebabkan penolakan tidak hanya pada potensi waktu penurunan suku bunga pertama tetapi juga berapa banyak penurunan suku bunga yang akan kita dapatkan,” jelasnya dilansir dari Reuters, Kamis (11/4/2024). (*)