Pejuang Hizbullah Serang Markas Komando Tentara Zionis Israel dengan Satu Skuadron Drone Bunuh Diri

- 23 Juni 2024, 17:50 WIB
Sekjend Hizbullah Lebanon Sayyid Hasan Nasrallah
Sekjend Hizbullah Lebanon Sayyid Hasan Nasrallah /Hamdani/

 

PIKIRANACEH.COM - Kinerja perlawanan Hizbullah Lebanon sangat progresif. Setiap waktu tanpa henti tentara besutan Sayyid Hasan Nasrallah penuh percaya diri menyerang pusat-pusat penting kekuatan militer zionis Israel.

Pada hari Minggu 23 Juni 2024, Pejuang Perlawanan Islam Hizbullah kembali melancarkan serangan udara dengan satu skuadron drone bunuh diri yang berisi bahan peledak terhadap markas komando Divisi 91 di Ayelet Hashahar (timur laut Safed), dengan sasaran lokasi dan pemukiman para perwira dan tentaranya, menghantamnya secara langsung dan menyebabkan mereka terbunuh atau terluka.

Baca Juga: Pemimpin Ansharullah Yaman: Dermaga Apung Gaza untuk Kepentingan Militer AS

Serangan tersebut dalam mendukung keteguhan rakyat Palestina di Jalur Gaza dan mendukung perlawanan mereka yang berani dan terhormat, dan sebagai tanggapan terhadap pembunuhan yang dilakukan oleh musuh Israel di kota Al-Khayara.

Dari aksi heroik Hizbullah radio tentara Pendudukan [zionis Israel] melaporkan, sebuah rudal pencegat diluncurkan ke sasaran yang mencurigakan di atas fasilitas milik perusahaan “Rafael”. Menyebabkan kebakaran terjadi di daerah “Ayelet Hashkhar” di timur laut Safed.

Saluran Ibrani 14 milik Israel menurunkan berita, sebuah drone meledak di area “Ayelet Hashkhar”, dan pasukan kami sedang menangani peristiwa tersebut. Laporan awal adanya korban jiwa akibat ledakan drone di daerah Ayelet Hashkhar, timur laut Safed.

Sementara Media Ibrani mengabarkan Helikopter bersiaga di utara setelah sebuah drone meledak di area "Ayelet Hashahar" menunggu perintah evakuasi korban dan tentara yang terluka.

Ditempat terpisah seorang peneliti di Institut Hubungan Internasional Universitas Ibrani, "Dan Saghir" mengomentari perang yang telah memakan waktu hingga sembilan bulan, ia mengatakan, "kita harus segera menarik diri dari Jalur Gaza, jika tidak maka ini akan berubah menjadi Vietnam kedua,"

Menurut peneliti zionis itu, janji-janji Netanyahu yang diulang-ulang selama 8 bulan tentang likuidasi Hamas masih belum terpenuhi.

Ia meyakinkan, Hamas tidak dapat dikalahkan dalam perang gerilya yang dilancarkannya, dan selama kita tidak sepenuhnya mengalahkan gerakan tersebut, maka Hamas akan menganggap dirinya sebagai pemenang.

"Kita harus menanggapi syarat-syarat Hamas untuk menghentikan perang dan menarik diri dari Jalur Gaza dengan imbalan para tahanan, bahkan jika ini berarti berlanjutnya kekuasaan Hamas," tegasnya.

Editor: Hamdani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah