Kronologi TNI dan Brimob Bentrok di Papua, Lima Anggota TNI Terluka

15 April 2024, 04:08 WIB
Ilustrasi Bentrok (Shutterstock) /

PIKIRANACEH.COM - Bentrokan terjadi antara personel satuan brigade mobil (Brimob) Polri dengan prajurit Marinir Pertahanan dan Pangkalan XIV Sorong, Papua Barat Daya, pada Minggu 14 April 2024 pagi.

Peristiwa bentrokan antara anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Brimob itu terjadi di ruang tunggu keberangkatan pelabuhan Kota Sorong, Papua Barat.

Akibat bentrokan tersebut lima prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) terluka.

"Lima korban saat ini sudah menerima perawatan medis di rumah sakit," kata Kepala Pusat Penerangan Markas Besar TNI, Mayor Jenderal Nugraha Gumilar, pada Minggu 14 April 2024. Dikutip Tempo.co.

Nugraha bercerita, bentrokan ini bermula manakala anggota Brimob ditegur oleh prajurit Marinir saat tengah berada di ruang tunggu keberangkatan pelabuhan Pelindo IV, Kota Sorong.

Dari teguran tersebut lah, Nugraha melanjutkan, terjadi kesalahpahaman yang berlanjut dengan aksi saling pukul antar dua anggota institusi. 

Nugaraha mengatakan, saat ini TNI-Polri tengah melakukan patroli bersama untuk mencegah terjadinya peristiwa bentrokan susulan.

"Masing-masing pimpinan sudah mengendalikan para anak buahnya dan melakukan mediasi antar pimpinan," ucap dia.

Kronologi Lengkap

Dikutip dari Tempo, bentrokan tersebut dipicu dari terjadinya kesalahpahaman antara anggota Brimob dengan anggota Marinir TNI Angkatan Laut yang berjaga.

Saat itu, anggota Brimob yang tidak menggunakan pakaian dinas tengah mengantarkan anggota keluarganya naik ke dalam kapal.

Namun, saat meminta izin kembali untuk mengantarkan anggota keluarganya ke dalam kapal, anggota Marinir yang berjaga menegur anggota Brimob tersebut hingga terjadi kesalah pahaman.

Anggota Brimob yang ditegur kemudian memukul anggota Marinir yang berjaga, hingga dibalas kembali pukulan oleh anggota Marinir tersebut.

Peristiwa baku pukul tersebut berlanjut manakala anggota Brimob menghubungi rekan seprofesinya untuk datang ke pelabuhan yang memicu bentrokan antar kedua institusi ini.

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut, Laksamana Pertama I Made Wira Hady Arsanta tidak menampik ihwal informasi kronologis tersebut. 

Namun, kata Made, yang terlibat bentrokan adalah anggota Polisi Militer TNI Angkatan Laut atau Pomal.

Dia mengatakan, bahwa sejumlah anggota Pomal memang ditugaskan untuk mengatur pemudik di pelabuhan Kota Sorong.

"Tetapi, kurang tahu apakah anggota Brimob tersebut tengah mengantar atau pulang. Karena memang ada Brimob juga di sana," kata Made.

Dia menghimbau agar publik tidak berspekulasi terlebih dahulu mengenai peristiwa bentrokan ini.

Dia berharap publik menunggu informasi resmi yang akan disampaikan oleh TNI dan Polri ihwal bentrokan di pelabuhan Kota Sorong.

"Rencana akan ada konferensi pers di sana. Kita tunggu informasi clear dulu ya," ucap Made. ***
Sumber. Tempo.co

Editor: Zainal Abidin

Tags

Terkini

Terpopuler