"Sedangkan di perkotaan, persentase penduduk miskin mengalami penurunan dari 10,35 persen menjadi 9,79 persen atau -0,56 poin," kata Kepala BPS Aceh Ahmadriswan Nasution dalam konferensi pers, Senin (17/7).
Menurutnya, komoditi makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai garis kemiskinan di perkotaan relatif sama dengan di pedesaan. Komoditas tersebut antara lain beras, rokok kretek filter, dan ikan tongkol/tuna/cakalang.
Baca Juga: Bank Indonesia Gandeng LP3H Yayasan Matahari Latih Calon Pendamping PPH
Sedangkan untuk komoditi bukan makanan yang berpengaruh terhadap nilai Garis Kemiskinan adalah biaya perumahan, bensin, dan listrik. Dia menyebutkan, besar kecilnya jumlah penduduk miskin sangat dipengaruhi oleh garis kemiskinan.
Garis Kemiskinan pada Maret 2023 mengalami perubahan sebesar 1,66% jika dibandingkan dengan September 2022, yaitu dari Rp 617.293 perkapita perbulan menjadi Rp 627.534 perkapita perbulan.
"Penduduk miskin merupakan penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran perkapita perbulan di bawah garis kemiskinan," jelas Ahmadriswan. ***