PIKIRANACEH.COM - Pemerintah Kota Banda Aceh akan mengelola sampah menjadi energi terbarukan dalam rangka mewujudkan zero waste City (kota tanpa sampah) pada 2030 mendatang.
Pj Wali Kota Banda Aceh Amiruddin menyatakan pihaknya akan memberikan dukungan penuh agar proyek ini dapat berjalan. “Dalam skala kecil, secara mandiri kita telah memulai proyek konversi sampah menjadi listrik di TPA Gampong Jawa sejak beberapa tahun lalu,” ujarnya.
Saat ini Pemko Banda Aceh tengah menjajaki kerja sama dengan pihak calon investor. Salah satunya PT Cahaya Terang Alami (CTA) yang telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi.
“Dan dengan adanya dukungan dari investor, tentu kita akan bisa menghasilkan lebih banyak energi terbarukan dari sekitar 250 ton sampah yang dihasilkan Banda Aceh setiap harinya,” tambah Amiruddin.
Baca Juga: SMP Negeri 1 Mutiara Pidie Prakarsai Diskusi Peningkatan Mutu Guru
Ia mengharapkan proyek ini bisa segara direalisasikan di Banda Aceh. “Untuk hal-hal substansial sudah kita sepakati, tinggal masalah teknis saja yang akan diatur dalam suatu MoU dan perjanjian kerja sama.”
“Pada dasarnya kita sangat mendukung investasi di bidang pengelolaan sampah. Stressing-nya adalah menguntungkan bagi kedua belah pihak, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi warga kota dan anak cucu kita kelak,” ujarnya.
Sebagai informasi, kapasitas produksi sampah Kota Banda Aceh saat ini mencapai 255 ton per hari. Selain di TPA Gampong Jawa, sampah rumah tangga dan industri tersebut juga dikelola di TPA regional Blang Bintang, Aceh Besar.***