Soal Temuan Cadangan Minyak Miliaran Barel di Aceh, Ternyata Ini Fakta Sebenarnya

- 13 Januari 2024, 10:49 WIB
Ilustrasi migas Aceh. | Foto: Ist/SKK Migas
Ilustrasi migas Aceh. | Foto: Ist/SKK Migas /

 

Dalam kunjungan yang turut dihadiri Menteri ESDM, Direktur Jenderal Migas, dan Kepala SKK Migas, Abdulla menyampaikan hasil Pengeboran Layaran-1 serta memberikan perkembangan terkini mengenai kegiatan operasional Ruby dan kerjasama di bidang Panas Bumi dengan Pertamina dan Chevron, yang merupakan upaya Mubadala Energy dalam mendukung transisi energi.

Abdulla Bu Ali mengatakan penemuan ini merupakan bagian dari program Mubadala Energy ke depan dalam mendukung target produksi Indonesia tahun 2030 yaitu 1 juta barel minyak bumi per hari dan 12 miliar kaki kubik gas bumi per hari.

Dia mengatakan, Indonesia tahun 2030 yaitu 1 juta barel minyak bumi per hari dan 12 miliar kaki kubik gas bumi per hari. Dia mengatakan, Indonesia memiliki potensi yang luar biasa terkait cadangan migas, penemuan ini patut disyukuri dan diharapkan dapat mendukung target produksi tahun 2030.

 

Setelah penemuan ini, Mubadala Energy akan mempercepat proses menuju onstream. Jika sesuai rencana, kami berharap pada tahun 2030 proyek South Andaman sudah dapat mulai onstream.

Menurut Abdulla pihaknya membutuhkan dukungan dari berbagai pihak agar rencana tersebut dapat terwujud.

"Kami berharap dukungan dari semua pemangku kepentingan agar kami bisa melanjutkan penemuan ini dan dapat membantu untuk mencapai target yang dicanangkan pemerintah," kata Abdulla.

Abdulla mengakui, dalam beberapa tahun belakangan, banyak perbaikan yang sudah dilakukan oleh pemerintah dalam hal kepastian hukum dan fiscal term.

Halaman:

Editor: Zainal Abidin


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah