PIKIRANACEH.COM - Bulan Ramadhan ini akan menjadi bulan yang berbeda bagi para pejuang. Pejuang akan menargetkan pendudukan pada hari pertama Ramadhan.
Pernyataan tersebut dikeluarkan oleh Brigade Al-Quds melalui Juru Bicara Abu Hamzah pada Minggu kemarin.
Dia menambahkan, bulan Ramadhan akan menjadi bulan yang penuh kengerian dan kegelisahan bagi pendudukan, dan kami menyerukan agar hari pertama Ramadhan menjadi hari mobilisasi global di segala bidang. Serang pos pemeriksaan, hadapi musuh, dan tingkatkan serangan.
Baca Juga: Tak Mampu Bertanggungjawab, PM Israel Bikin Ulah Baru Ganggu Perundingan
Menanggapi ancaman Faksi Perlwanan Palestina yang akan mengambil momentum di bulan Ramadhan, rezim Israel semakin cemas dan takut, dengan mengeluarkan pernyataan ngawur.
Seorang Menteri Ekstrimis Israel Amichai Eliyahu, menyerukan agar bulan suci Ramadan “dihapuskan” dan memperkirakan ketegangan dapat meningkat di Tepi Barat yang diduduki di tengah aksi genosida Israel di Jalur Gaza.
Komentar tersebut dibuat oleh Menteri Warisan Israel itu dalam sebuah wawancara dengan Radio Angkatan Darat rezim tersebut menjelang bulan suci umat Islam, yang akan dimulai sekitar 10 Maret.
“Apa yang disebut bulan Ramadan harus dihilangkan, dan ketakutan kita terhadap bulan ini juga harus dihilangkan,” kata Eliyahu.