Nafsu Hanya Dapat Dikalahkan dengan Iman, Berikut Penjelasannya

- 21 April 2024, 14:54 WIB
Kitab Suci Al Quran
Kitab Suci Al Quran /Hamdani/

Kedua ayat di atas jelas terlihat bahwa iman dan nafsu adalah dua hal yang saling bertolak belakang atau berlawanan.

Baca Juga: Azhari Ingin Rubah Lhokseumawe Jadi Kota Petro Dinar dan Small Dubai Jika Jadi Wali Kota

Maka, dalam proses tazkiyah, seseorang perlu menanamkan iman dan akhlak terlebih dahulu di dalam dirinya. Dengan iman akan melahirkan ketakwaan, kemudian akan terbentuk akhlak yang baik.

Akhlak adalah buah dari ketakwaan, sedangkan ketakwaan lahir dari keimanan. Adapun ilmu perlu dibantu oleh iman, begitu pula akal.

Jika diilustrasikan, ada orang yang tahu tentang betapa besarnya pahala shalat berjamaah di masjid. Akan tetapi ia tidak datang ke masjid untuk melakukan shalat berjamaah, maka itulah yang disebut ilmu.

Artinya ilmu yang ia miliki tentang balasan shalat berjamaah tidak berbuah menjadi amalan sebab imannya tidak menggerakkan dirinya hadir ke masjid. Bahkan mungkin telah dikalahkan oleh hawa nafsu yang memengaruhinya.

Tetapi jika itu argumentasinya adalah perkara hidayah, maka hanya Allah SWT saja yang mampu memberikannya kepada siapa saja yang Dia kehendaki.

Mengalahkan nafsu memang bukan perkara mudah seperti diungkapkan oleh Imam al-Ghazali. Nafsu itu menawarkan kesenangan sedangkan iman datang dari bersusah payah. Iman tidak datang dengan mudah.

Imam Al Mawardi dalam kitab ‘Adabun Dun-ya Waddin, mengatakan dalam sebuah syair; Hawa adalah sesuatu yang menghalangi kebaikan, terhadap akal ia bertolak belakang. 

Hawa adalah menghasilkan akhlak yang buruk. Hawa menampakkan keburukan. Hawa membuat tabir kebaikan seseorang terobek. Hawa merupakan pintu masuk kejahatan.

Halaman:

Editor: Hamdani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah