PIKIRANACEH.COM - Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup di level 6.707 pada Jumat 12 Mei 2023, melemah 48,17 poin atau minus 0,71 persen dari perdagangan sebelumnya.
Mengutip data RTI, tercatat asing melakukan net sell sepanjang pekan lalu mencapai Rp1,10 triliun di seluruh perdagangan. Rerata nilai transaksi sepekan tembus Rp10,1 triliun lebih rendah dibandingkan pekan sebelumnya Rp10,4 triliun.
Pengamat Pasar Modal Oktavianus Audi memperkirakan pelemahan IHSG masih akan berlanjut di pekan ini. Sebab, IHSG pada pekan lalu gagal mempertahankan minor demand zone yang menjadi support di tengah terjadinya aksi jual asing di bursa.
Baca Juga: BREAKING NEWS: Pilpres Turki, Penghitungan Suara Sudah Mencapai 89,2%, Erdogan Masih Unggul
"Sejalan, indikator moving average juga menunjukkan pola death cross pada rentang jangka pendek, maka kami mengantisipasi pelemahan berpotensi akan berlanjut di pekan ketiga Mei dengan rentang pergerakan di level 6.640-6.828," ujar Audi
Menurutnya, ada beberapa faktor yang mempengaruhi pergerakan IHSG pada pekan ini.
Pertama, rilis neraca perdagangan Indonesia yang akan dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada siang ini, di mana diperkirakan bakal kembali surplus US$3,2 miliar.
"Kami melihat meski terjadi penurunan harga komoditas, secara kumulatif, ekspor masih positif khususnya untuk nonmigas seiring dengan pulihnya aktivitas ekonomi China pasca covid-19," imbuhnya.
Kedua, perkiraan berlanjutnya pelemahan harga komoditas seperti pekan lalu minyak mentah yang turun 1,82 persen, batu bara turun 1,86 persen dan nikel turun 9,56 persen. Hal ini terjadi seiring dengan masih adanya kekhawatiran tentang potensi resesi AS dan perlambatan ekonomi global.
Ketiga, pidato Ketua the Fed Jerome Powell yang akan memberikan pandangan mengenai pasar terkait kondisi AS pasca kegagalan First Republic Bank juga akan turut mempengaruhi pergerakan IHSG sepekan ke depan.
"Jika Fed masih melihat potensi suku bunga akan tertahan di kondisi tertinggi untuk beberapa waktu, maka akan memberikan sentimen buruk untuk pasar," jelasnya.
Kendati, di tengah risiko pelemahan, Audi menilai masih ada sektor yang bisa dipertimbangkan untuk dikoleksi oleh investor, yakni sektor konsumer karena saham defensif dan pergerakan teknikal yang potensial.
Pekan ini, Audi merekomendasikan empat saham yang bisa dipilih oleh investor. Rinciannya adalah MYOR (trading buy) di rentang Rp2.700-Rp2.940, BBTN (trading buy) di rentang Rp1.270-Rp1.425, KLBF (BoB 2.150) di rentang Rp2.020-Rp2.360, dan JPFA (BoB 1.120) di rentang Rp1.070-Rp1.220.
Sementara itu, Associate Director PT Universal Broker Indonesia Sekuritas Hadrian Maynard Taslim memperkirakan IHSG pada pekan ini bakal berada di rentang resistance di level 6.786-6.814 dan range support di level 6.656-6.692.
Baca Juga: Kesempatan Emas Bagi Putra-Putri Petani, BPDPKS Buka 5 Program Beasiswa ini Jadwal dan Katagorinya
Menurutnya, sektor yang mempengaruhi pergerakan IHSG ke depan dari luar negeri adalah kelanjutan dari desakan Menteri Keuangan AS Janet Yellen yang meminta Kongres untuk menaikkan batas utang menjadi US$31,4 triliun.
Dari dalam negeri, tentunya hasil neraca dagang periode April 2023 yang bakal diumumkan hari ini. Market memproyeksi surplus neraca dagang masih bisa berlanjut dan bahkan naik ke US$3,38 miliar dibandingkan periode sebelumnya di US$2,91 miliar.
Dengan berbagai sentimen ini, maka Hadrian menyarankan agar investor perlu mencermati pergerakan saham-saham yang ingin dikoleksi.
Menurutnya, untuk pekan ini sektor saham yang bisa dikoleksi oleh investor adalah sektor transportasi, cyclical, properti, keuangan, kesehatan, dan non cyclical. Sektor saham tersebut adalah yang menguat pada penutupan akhir pekan lalu.
Sedangkan, sektor yang perlu diwaspadai adalah basic, energi, teknologi, dan infrastruktur yang terpantau masih dalam kondisi downtrend hingga terkoreksi karena belum mampu menembus level resistennya.
Adapun saham yang direkomendasikan Hadrian pada pekan ini untuk dikoleksi adalah:
BTN
Trading buy Entry area: 1300-1320
Target: 1380-1400
Support: <1250
DOID
Trading Buy entry area: 306-312
Target: 334-340
Support: <286
JPFA
Trading buy Entry: 1080-1100
Target: 1160-1180
Support: <1020.
***
Baca Juga: Realme Narzo N53 Siap Diluncurkan, Ini Bocoran Spesifikasi, Keunggulan dan Harga