IHSG Diperkirakan Alami Konsolidasi Wajar Jelang Pengumuman Suku Bunga BI

- 25 Mei 2023, 07:39 WIB
Foto: Layar pergerakan indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (14/12/2021)
Foto: Layar pergerakan indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (14/12/2021) /Hafis Mubarak/ANTARA FOTO

PIKIRANACEH.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan mengalami konsolidasi yang wajar dalam perdagangan hari ini, Kamis (25 Mei 2023). Pada penutupan perdagangan Rabu (24 Mei 2023), IHSG mengalami kenaikan tipis sebesar 0,14 persen menjadi 6.745,80.

Menurut William Surya, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, ia memprediksi bahwa indeks saham akan bergerak dalam kisaran 6636 hingga 6789. Dia menyatakan bahwa pola pergerakan IHSG menunjukkan bahwa pasar masih akan mengalami konsolidasi wajar dengan potensi kenaikan yang terbatas.

Menurut William Surya, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, dari sisi capital inflow, data hingga saat ini menunjukkan adanya minat investasi yang cukup besar dalam pasar modal Indonesia sepanjang tahun ini. Selain itu, dari sisi fundamental perekonomian, kondisi ekonomi dinilai masih cukup stabil.

"Faktor faktor tersebut yang menopang pertumbuhan IHSG baik dalam jangka pendek-menengah maupun panjang," kata William dalam prediksinya, Kamis (25 Mei 2023).

"Sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan investasi bagi investor untuk dapat masuk berinvestasi ke dalam pasar modal Indonesia," imbuhnya.

Saham-saham yang direkomendasikan William, ICBP, BBRI, TLKM, JSMR, ASII, BSDE, TBIG.

Sementara itu, Analis Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang, mengatakan IHSG mengalami normal pullback pasca membentuk three white candles di Rabu (24 Mei 2023). Positive slope pada Stochastic RSI dan MACD mulai menyempit.

"Dengan demikian, IHSG diperkirakan cenderung konsolidatif pada kisaran support 6700 sampai dengan pivot 6760," kata Alrich.

Sentimen negatif eksternal masih menjadi faktor yang mempengaruhi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Salah satu contohnya adalah data inflasi di Inggris yang mengalami penurunan menjadi 8,7 persen year-on-year (yoy) pada April 2023 dari 10,1 persen yoy pada Maret 2023. Meskipun demikian, angka tersebut sedikit lebih tinggi dari perkiraan yang sebelumnya mencapai 8,2 persen yoy.

Halaman:

Editor: Teuku Ikhwana


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah