Menengok Geliat Koperasi Samudera Syariah Mandiri untuk Meningkatkan Kesejahteraan Anggotanya

- 20 Juni 2023, 21:14 WIB
Pengurus Koperasi Mandiri Syariah, Gampong Layeun, Kecamatan Leupung, Kabupaten Aceh Besar sedang mengemas produk perikanan yang akan didistribusikan kepada anggota untuk dipasarkan, Senin 19/06/2023
Pengurus Koperasi Mandiri Syariah, Gampong Layeun, Kecamatan Leupung, Kabupaten Aceh Besar sedang mengemas produk perikanan yang akan didistribusikan kepada anggota untuk dipasarkan, Senin 19/06/2023 /Hamdani/

PIKIRANACEH.COM - Ekonomi kerakyatan wujudnya adalah koperasi. Melalui badan usaha koperasi, kesejahteraan ekonomi anggota akan tercapai. Seperti halnya Koperasi Samudera Syariah Mandiri di Gampong Layeun, Kecamatan Leupung, Aceh Besar yang ingin memajukan usaha bersama.

Koperasi produsen yang didirikan pada tahun 2021 oleh pelaku usaha olahan ikan asin di Gampong Layeun dan Pulot itu kini semakin menggeliat untuk memajukan ekonomi bersama anggotanya.

Kecamatan Leupung merupakan sentra ekonomi perikanan disamping juga perkebunan dan potensi pariwisata bahari. Sehingga sangat cocok mengembangkan produk perikanan untuk mendukung pariwasata di kawasan itu.

Baca Juga: Bazar DKP Aceh Sediakan 80 Jenis Produk Olahan Perikanan, Ikan Segar dan 150 Porsi Mie Bakso Ikan Tuna Gratis

Jika melintasi daerah ini, bisa dilihat di sekeliling koperasi terdapat puluhan kios penjual olahan ikan asin berjejer di sepanjang jalan nasional Banda Aceh-Meulaboh tersebut. Ikan asin produksi Leupung diminati oleh pasar karena cita rasanya yang enak.

Dari sisi kemasan juga kian menarik, administrasi usaha sudah lengkap, dan daya jangkau penjualan semakin jauh.

Sebagai informasi Leupung berada di pesisir Samudera Hindia. Sama halnya dengan Lhoong, saat tsunami kawasan ini lenyap ditelan air bah. Warga kemudian bangkit dengan usaha olah ikan asin.

Kini sebagian besar pelaku usaha pengolahan ikan asin di Leupung telah bergabung dalam Koperasi Samudera Mandiri Syariah yang kini dipercayakan Sinta Dewi (Ketua), Nuri Fitria Susanti (Sekretaris), dan Bismiana (Bendahara).

Kepada jurnalis PIKIRANACEH.COM yang berkunjung ke Kantor Koperasi, Senin (19/06/2023), Bismiana menuturkan, usaha mereka mulai berkembang. Dulu mereka hanya mengandalkan pembeli yang melintasi jalan nasional itu, tetapi kini mereka ikan asin Leupung sudah mulai masuk ke pasar ritel.

Bismiana masih ingat beberapa tahun setelah tsunami mereka masih menjual secara tradisional. Kemasan menggunakan plastik bening tanpa embel-embel merek.

Namun, saat telah terbentuk nya Koperasi yang sekarang ini dan melalui pendampingan LSM lokal pelaku usaha di kawasan itu berbenah. LSM tersebut membantu re-branding tampilan lebih menarik dan sesuai untuk segmen pasar menengah.

Para anggota juga diajarkan cara membuat pembukuan sehingga kini mereka bisa mudah mengakses pembiayaan ke perbankan melalui pendampingan oleh Tenaga Pendamping Usaha Kelautan dan Perikanan (TPUKP) dalam program Gisela Direktorat UI Ditjen PDSPKP Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Provinsi Aceh.

TPUKP berfoto depan plang nama Koperasi Mandiri Syariah
TPUKP berfoto depan plang nama Koperasi Mandiri Syariah


"Banyak anggota kami saat ini telah mendapatkan fasilitas kredit usaha rakyat dari bank BSI berkat adanya pendampingan oleh tenaga perikanan, dan pihak bank juga sering datang ke tempat kami untuk menawarkan fasilitas modal usaha," ungkap Bismiana.

Sementara Sinta Dewi, yang menjabat sebagai ketua juga menuturkan, saat ini pihaknya sedang mengembangkan program pengadaan untuk anggota.

Baca Juga: Kinerja Penanganan Stunting di Kabupaten Aceh Besar Progresif

Pengadaan yang ia maksud adalah Koperasi membeli ikan segar atau hasil tangkapan nelayan, kemudian diolah menjadi produk ikan asin atau lainnya. Setelah itu ikan asin yang sudah siap jual tersebut disalurkan kepada anggota untuk dipasarkan.

Dengan model bisnis seperti ini maka koperasi akan mendapatkan keuntungan, begitu juga anggota diberikan keuntungan yang dapat ditambahkan atas harga jual kepada konsumen oleh koperasi.

Saat penulis berkunjung, kebetulan pengurus koperasi dan dibantu oleh beberapa anggota sedang mengemas udang sabu kering untuk didistribusikan kepada anggota yang memiliki usaha pemasaran atau memiliki kios penjualan.

Tidak terbatas hanya udang sabu kering saja, nanti juga menyesuaikan dengan komoditas perikanan apa yang sedang dibawa oleh nelayan.

"Dengan model usaha seperti ini maka koperasi dan anggota akan sama-sama hidup dan mendapatkan keuntungan. Dan yang lebih penting keuntungan yang diperoleh koperasi nanti akan kembali lagi kepada anggota," tutur Sinta Dewi didampingi Nuri Fitria Susanti.***

Editor: Hamdani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah