PIKIRANACEHCOM | SEJARAH - Sesaat setelah tiba, van Daalen langsung mengirimkan surat kepada raja-raja Gayo agar mereka segera menghadap.
Van Daalen menghendaki para pemimpin rakyat itu menandatangani perjanjian takluk seperti yang telah dilakukan oleh banyak pemimpin rakyat di wilayah Aceh lain (Dien Madjid, Catatan Pinggir Sejarah Aceh, 2014:280).
Respons para pemimpin Gayo ternyata di luar dugaan.
Tidak ada satu pun dari mereka yang memenuhi undangan itu.
Van Daalen yang murka kemudian menggerakkan pasukan untuk menyisir satu demi satu perkampungan di wilayah tersebut.
Raja-raja dan pemuka masyarakat dipaksa datang. Jika tetap enggan, moncong senjata yang akan berbicara.
Rakyat Gayo bersikukuh menolak takluk dan memilih melawan.
Orang-orang Gayo punya ciri khas dalam berperang atau mempertahankan diri.
Editor: Mustakim