Ladang Gas Raksasa Ditemukan Blok Andaman Aceh, SKK Migas Langsung Beraksi

9 Januari 2024, 16:21 WIB
Pengembangan migas di Norwegia yang di lakukan oleh harbour Energy /Foto Dok harbour Energy /Ist

PIKIRAN ACEH – Temuan cadangan gas bumi in place di Wilayah Kerja (WK) South Andaman, Aceh dengan potensi lebih dari 6 TCF (trillion cubic feet) oleh Mubadala Energy, perusahaan asal Uni Emirat Arab akhir 2023 lalu mulai ditindaklanjuti oleh SKK Migas.

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) akan memvalidasi potensi gas pada sumber gas besar (giant discovery) di Blok Andaman, sekitar 100 kilometer Sumatera bagian utara.

Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi D Suryodipuro kepada media mengatakan informasi tentang giant discovery ini telah menjadi angin segar bagi industri hulu migas di Indonesia.

Prioritas pertama ini bertujuan mengkonfirmasi besar cadangan gas dan kondensat di Wilayah Kerja (WK) tersebut, sehingga tidak memunculkan spekulasi di masyarakat.

Baca Juga: Peran Mualem dalam Pengelolaan Migas Aceh

Oleh sebab itu, percepatan terhadap proses eksplorasi dan produksi sangat dinantikan mengingat gas akan menjadi sumber energi andalan Indonesia.

"Proses pembuktian dan validasi besaran cadangan gas dan kondensat sangat dibutuhkan sebagai dasar pengambilan langkah-langkah dan pembangunan infrastruktur pendukung yang dibutuhkan untuk proses percepatan on-stream," ujar Hudi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (8/1/2024).

Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM), total sumber daya di area Andaman diperkirakan sebesar 4.965 juta barel minyak ekuivalen (MMBOE). Di sana terdapat dua konsorsium besar KKKS yakni Harbour Energy dan Mubadala Energy.

Baca Juga: BREAKING NEWS - SKK Migas Kembali Ngebor di Laut Aceh

Saat ini penemuan gas jumbo di South Andaman masih dalam tahap awal eksplorasi. Mubadala Energy sedang melakukan serangkaian tes seperti core analysis, fluid analysis, kemudian post drill analysis.

Nantinya, dari sumur eksplorasi dan appraisal itu akan disusun Penentuan Status Eksplorasi (PSE) sebagai dasar rencana pengembangan atau Plan of Development (PoD) sesuai hasil kajian teknis, ekonomis, skenario pengembangan, hingga komersialisasi.

"Terkait infrastruktur termasuk pembangunan kilang LNG akan terjawab setelah POD selesai. Secara umum betul penemuan gas ini akan butuh infrastruktur agar bisa dikomersialkan," tutur Hudi.

Baca Juga: Nasib Migas Aceh Blok Andaman Setelah Repsol Mundur, Sekarang Diserbu Banyak Peminat

Sebelumnya diberitakan, kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Mubadala Energy, perusahaan asal Uni Emirat Arab akhir 2023 mengumumkan penemuan besar cadangan gas bumi in place di Wilayah Kerja (WK) South Andaman dengan potensi lebih dari 6 TCF (trillion cubic feet).

Temuan gas jumbo ini berasal dari Sumur Eksplorasi Layaran-1. WK South Andaman merupakan WK migas yang dilelang pada 2018 dan baru diteken kontrak pengelolaannya oleh Kementerian ESDM dan Mubadala Energy pada Februari 2019 dengan menggunakan mekanisme kontrak gross split. ***

Editor: Yusmadi Yusuf

Tags

Terkini

Terpopuler