Fenomena Panas Bumi Semakin Meningkat, Gelombang Panas Asia Dampak Nyata Perubaham Iklim

- 14 Mei 2023, 13:17 WIB
Ilustrasi Gelombang Panas Bumi Melanda Asia
Ilustrasi Gelombang Panas Bumi Melanda Asia /Mustakim/

PIKIRANACEH.COM | INTERNASIONAL - Gelombang panas [heatwave] sedang melanda sebagian negara di Asia, seperti India, Bangladesh, China, Jepang, Laos, Korea, Myanmar hingga Thailand.

ilmuwan iklim telah memproyeksikan cuaca ekstrem terjadi setiap 30 tahun sekali atau lebih di Asia Selatan. 

Namun tak sesuai dugaan, perubahan iklim mempercepat terjadinya cuaca ekstrim di sejumlah belahan Bumi.

Gelombang panas merupakan periode cuaca panas berkepanjangan relatif yang mungkin disertai kelembaban tinggi. Gelombang panas terjadi di musim panas ketika tekanan tinggi berkembang di suatu area untuk jangka waktu lama, seperti sepekan atau lebih.


Fenomena udara panas yang terjadi di Indonesia belakangan, kata Dwikorita, jika ditinjau karakteristik fenomena maupun indikator statistik, tidak termasuk kategori gelombang panas. Secara karakteristik fenomena, suhu panas itu akibat dari adanya gerak semu matahari yang merupakan siklus setiap tahun.

Gelombang panas [heatwave] sedang melanda sebagian negara di Asia, seperti India, Bangladesh, China, Jepang, Laos, Korea, Myanmar hingga Thailand. Suhu di negara-negara itu meningkat dari biasanya bahkan bisa mencapai 40 derajat Celcius.

Puncak sementara, wilayah Kumarkhali, kota di distrik Kusthia, Bangladesh menjadi daerah terpanas dengan suhu maksimum harian yang tercatat sebesar 51,2 derajat Celcius pada 17 April 2023.

Sedangkan di India, 60 persen wilayahnya telah mengalami cuaca ekstrem tersebut. Bahkan pada 16 April lalu, tercatat ada 13 orang meninggal. Gelombang panas ini salah satu dari akibat perubahan iklim.

Sebagai fenomena alam, ilmuwan iklim telah memproyeksikan cuaca ekstrem terjadi setiap 30 tahun sekali atau lebih di Asia Selatan. Namun tak sesuai dugaan, perubahan iklim mempercepat terjadinya cuaca ekstrem di sejumlah belahan Bumi.

Organisasi Kesehatan Dunia [WHO] juga mengingatkan temperatur global dan intensitas gelombang panas akan meningkat pada abad ke-21 sebagai akibat dari perubahan iklim.

Halaman:

Editor: Mustakim


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah