PM Narendra Modi Mainkan Isu anti-Islam di India untuk Elektabilitas Politik

- 5 Mei 2024, 17:52 WIB
Umat Hindu India tersulut kebencian terhadap terhadap umat Islam akibat Kampanye PM Modi di Gujarat/Foto WP
Umat Hindu India tersulut kebencian terhadap terhadap umat Islam akibat Kampanye PM Modi di Gujarat/Foto WP /Hamdani/

PIKIRANACEH.COM - Dalam kampanye nyapada awal pekan lalu, di negara bagian Gujarat, Perdana Menteri India, Narendra Modi mengekploitasi sikap politik anti-Muslim menjadi isu utamanya untuk memperoleh elektabilitas tinggi dari pemilih India.

“(Aliansi oposisi) meminta umat Islam untuk melakukan ‘jihad memilih’. Ini merupakan hal baru setelah sebelumnya ada ‘jihad cinta’ dan ‘jihad darat’. Ini berbahaya bagi demokrasi negara,” ujarnya sebagaimana dilansir Al Jazeera (3/5/2024).

Baca Juga: Mengenai Perjanjian Gencatan Senjata Israel, Begini Pernyataan Juru Bicara PIJ

Sebelumnya, pemimpin lokal dari oposisi Partai Samajwadi, Maria Alam, berpidato di negara bagian Uttar Pradesh. Ia meminta umat Islam agar melakukan “jihad suara” untuk menyingkirkan Modi dari kekuasaan.

Sontak Partai Bharatiya Janata (BJP) pimpinan Modi menyerang penggunaan kata “jihad” itu. Alam kemudian mengklarifikasi bahwa “jihad” dalam bahasa Arab artinya perjuangan, yakni mendorong partisipasi pemilih Muslim.

Tahapan pemilu India terus bergulir dan makin menegangkan. Para analis mengkhawatirkan retorika Modi yang anti-Muslim berisiko akan meningkatkan kekerasan fisik terhadap umat Islam, termasuk bagi orang Islam yang menjadi pendukung partai Modi sendiri.

Pemilu India melibatkan 960 juta pemilih terdaftar. Sekitar 200 juta di antaranya adalah warga Muslim.

Dalam kampanyenya, Modi menyebut komunitas Muslim sebagai “penyusup” dan terlalu memiliki banyak anak untuk melampaui jumlah umat Hindu. 

Halaman:

Editor: Hamdani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah