Kepala staf Angkatan Bersenjata Iran, Mayor Jenderal Mohammad Baqeri, mengatakan pada hari Minggu bahwa Iran menyerang pangkalan intelijen besar di wilayah pendudukan dan Pangkalan Udara Nevatim Israel, dari mana sebuah jet F-35 lepas landas untuk menargetkan lokasi diplomatik Iran di Damaskus.
Baca Juga: 4 Amalan Utama Pada Bulan Syawal Jangan Ditinggalkan
Dia menambahkan bahwa serangan itu “mencapai tujuannya” karena sistem yang disebut Iron Dome milik rezim gagal menangani rudal dan drone Iran dengan baik.
Operasi IRGC dilakukan sebagai pembalasan atas serangan rudal Israel terhadap gedung diplomatik Iran di ibu kota Suriah, Damaskus, pada awal April.
Serangan Israel terhadap fasilitas diplomatik Iran di Suriah mengakibatkan tewasnya Brigadir Jenderal Mohammad Reza Zahedi, komandan Pasukan Quds IRGC, wakilnya, Jenderal Mohammad Hadi Haji Rahimi, dan lima perwira pendampingnya.
Serangan teroris ini mendapat kecaman keras dari para pemimpin senior politik dan militer Iran, yang bersumpah akan melakukan “balas dendam yang pasti.”
Dalam pidatonya di Teheran pada hari Rabu setelah memimpin salat Idul Fitri, Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Seyyed Ali Khamenei mengatakan rezim Israel “harus dihukum dan akan dihukum” atas serangan mematikannya terhadap lokasi diplomatik Iran.
Beliau menambahkan, “Rezim jahat Zionis melakukan kesalahan lain… dan itu adalah serangan terhadap konsulat Iran di Suriah. Konsulat dan misi diplomatik di negara mana pun dianggap sebagai wilayah negara tersebut. Ketika mereka menyerang konsulat kami, itu berarti mereka telah menyerang wilayah kami.”