Network
PIKIRANACEH.COM - Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Aceh Aliman, S.Pi.,M.Si mengingatkan para nelayan agar tidak melewati batas teritorial negara lain saat melaut. “Kami berharap agar nelayan Aceh dalam melakukan penangkapan ikan dapat memperhatikan batas perairan dengan negara lain guna menghindari kejadian seperti ini, batas perairan antarnegara harus menjadi perhatian para nelayan,"
Hal itu dikatakan Aliman saat menyambut kepulangan 32 nelayan Aceh dari Thailand setelah selesai menjalani hukuman selama delapan bulan karena pelanggaran teritorial negara gajah putih tersebut di Bandara Kualanamu, Medan, Jumat (31/05/2024).
Baca Juga: Warga Pantai Barat Selatan Aceh Diimbau Waspadai Potensi Hujan Lebat dan Angin Kencang
Ia juga mengatakan, "saya juga berharap agar para pemilik kapal dapat melengkapi dokumen kapalnya sesuai ketentuan, dan setiap melaut harus setelah memperoleh persetujuan berlayar dari Syahbandar di Pelabuhan Perikanan setempat. Sehingga jika terjadi sesuatu hal di tengah laut, akan lebih mudah untuk mengkoordinasikannya,”
Para nelayan yang tiba di tanah air itu masing-masing kata Kepala DKP Aceh, Aliman kepada media mengatakan, total ada 33 nelayan yang dipulangkan dari Thailand. Namun salah satu nelayan bernama Jafarudin dari Kapal Motor (KM) Kambiastar tertunda akibat kesalahan dokumen.
Daftar Nama-nama Nelayan yang Dipulangkan
Aliman merincikan 15 nelayan yang dipulangkan KM Ikhlas Baru, yaitu Wandi, M Amin, Muzakir, Ridwan, M Khaidir, Syawal, Muklis, Zulkifli, Maulidan, Khairul Azzam, Agus Salim, Mika Saftavia, Iskandar, Ramadan, dan Khalek Abdul Wahab.
Kemudian 10 orang dari KM Kambiastar, yaitu M Zaini Abdulrahman, Basri Zakaria, Ardiansyah, Tarmizi, Rahmad, Zulfikar, Fahrozi, Sahmun Amni, Zulkarnai, dan Tabah Rahmatullah. Selanjutnya 7 orang dari KM Rahmat Jaya, yaitu Abdullah Hasan, Zulfikar, Muhammad Syahril, Barmawi, Muhajir, Muzam Zami, dan Marzuki.
