800 Perwira Militer Israel Mengajukan Permohonan Pensiun Dini, Takut Berperang Melawan Perlawanan Palestina

- 2 Juli 2024, 11:46 WIB
Menteri Kabinet Perang Israel Benny Gantz yang lebih dulu secara resmi mengundurkan diri. Gantz menyatakan Perdana Menteri Israel Netanyahu gagal dalam perang melawan militan Hamas Palestina di Gaza
Menteri Kabinet Perang Israel Benny Gantz yang lebih dulu secara resmi mengundurkan diri. Gantz menyatakan Perdana Menteri Israel Netanyahu gagal dalam perang melawan militan Hamas Palestina di Gaza /Hamdani/

PIKIRANACEH.COM - Sejumlah media Zionis melaporkan bahwa lebih dari 800 perwira militer Israel berpangkat mayor dan kolonel telah mengajukan permohonan pensiun tahun ini. Ini merupakan statistik yang bisa dikatakan belum pernah ada sebelum ini.

Sebelumnya Menteri Kabinet Perang Israel Benny Gantz telah secara resmi mengundurkan diri beberapa waktu lalu. Gantz menyatakan Perdana Menteri Israel Netanyahu gagal dalam perang melawan militan Hamas Palestina di Gaza.

Menurut media-media Israel, permintaan pensiun ratusan perwira ini dilatarbelakangi berbagai faktor. Salah satunya adalah Operasi Badai al-Aqsa yang dilancarkan Perlawanan Palestina sejak Oktober.

Baca Juga: Enam Ekor Penyu Hijau Pulau Banyak Berhasil Diselamatkan dari Perburuan

Media-media menambahkan, para perwira ini juga merasa pengabdian mereka tidak dihargai. Faktor lainnya, mereka merasa bahwa sejumlah pejabat politik Israel menjatuhkan kredibilitas Militer Rezim Zionis.

Selain gelombang permintaan pensiun dini, Militer Israel juga dipusingkan oleh para serdadu yang menolak kembali ke Gaza. Harian Haaretz pada Selasa 27 Juni melaporkan bahwa puluhan serdadu cadangan Militer Israel yang telah mengambil cuti menolak kembali ke medan perang Gaza.

Laporan Haaretz menyebutkan bahwa mereka tidak bakal kembali ke Gaza, bahkan meski mereka harus dijatuhi hukuman.

Pembangkangan ini terjadi di saat Militer Israel menghadapi masalah kekurangan personel. Sehubungan dengan ini, Kanal 12 Israel beberapa waktu lalu mengumumkan bahwa Kepala Staf Umum Militer, Herzi Halevi mengirim surat kepada para petinggi politik Rezim Zionis. Dalam surat tersebut, Halevi memberi tahu dirinya memerlukan 4.500 personel lagi agar bisa melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya.

Editor: Hamdani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah