Panduan Membaca Gaza (Bagian Ketiga)

- 14 November 2023, 10:14 WIB
Pasukan Mujahidin Brigade Al Qassam Hamas, Palestina
Pasukan Mujahidin Brigade Al Qassam Hamas, Palestina /Hamdani/

PERANG, OBAT YANG COCOK UNTUK ISRAEL

Mujahidin Hamas di Gaza memilih jalan perang dalam melakukan perlawanan terhadap Israel. Beda dengan sikap resmi pemerintahan Palestina yang memilih mazhab diplomasi. Apapun ulah Israel selalu dihadapi dengan diplomasi. Tulisan ini akan menunjukkan bukti bahwa pilihan Hamas lebih sesuai dengan arahan Al-Qur’an.

Baca Juga: Di Tengah Pembantaian Warga Gaza, 2 Negara Islam Ini Pasok Minyak ke Israel

Al-Qur’an tidak melarang jalan diplomasi. Nabi Muhammad saw pernah menggunakan diplomasi yaitu saat melakukan perjanjian Hudaibiyah pada tahun 6 H. 

Isinya, gencatan senjata selama 10 tahun antara Nabi Muhammad saw dan sekutunya (blok Madinah) melawan Quraisy dan sekutunya (blok Makkah), yang seharusnya baru akan berakhir pada tahun 16 H. 

Suku Bani Bakar bergabung dengan blok Makkah, sementara suku Bani Khuza’ah bergabung dengan blok Madinah, yang secara otomatis ikut terikat dengan klausul perjanjian. 

Pada tahun 8 H Bani Bakar terlibat konflik bersenjata melawan Bani Khuza’ah padahal keduanya terikat perjanjian damai. 

Dalam kasus ini, Quraisy ternyata ikut turun membantu Bani Bakar. Itu artinya Quraisy melanggar perjanjian damai, meski tidak secara langsung menyerang Madinah, tapi sekutunya. 

Merespon ulah Makkah tersebut, Al-Qur’an turun dengan perintah tegas untuk menghadapi mereka dengan perang. Bukan diplomasi. Sebab kelompok yang sengaja melanggar perjanjian tidak bisa ditagih untuk perjanjian baru. Pasti akan mempermainkan perjanjian. Obat yang cocok adalah perang. 

Solusi Al-Qur’an juga bersesuaian dengan logika. Quraisy adalah pihak yang sejak awal melakukan kezaliman, pengusiran dan peperangan melawan kubu Madinah. Kurang apa data kezaliman mereka semasa Nabi saw masih di Makkah. Lalu ketika Nabi saw hijrah ke Madinah, disusul perang Badar pada tahun 2 H. Berikutnya perang Uhud dan perang Ahzab. Maknanya, hubungan antara Makkah dan Madinah adalah “sedang dalam situasi perang”.

Halaman:

Editor: Hamdani


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah