Kekejaman Rezim Israel Menyamai Kejahatan Firaun dan Omong Kosong HAM Barat

9 Desember 2023, 13:48 WIB
Akhirnya Zionis Israel Umumkan Kekalahan Terburuk di Jalur Gaza /Foto. REUTERS/YOSSI ZELIGER

PIKIRANACEH.COM - Perang rezim pendudukan Israel terhadap Palestina berlangsung sangat brutal dan kejam. Bahkan kekejaman Israel menyamai, mungkin juga melampaui kejahatan yang pernah dilakukan oleh Firaun di zaman Nabi Musa as.

Dari catatan sejarah kita dapat mengetahui jika Firaun merupakan seorang raja yang zalim dan sangat kejam. Ia tidak segan-segan membunuh atau menyiksa siapa saja yang menentangnya. 

Baca Juga: BREAKING NEWS - Tentara Israel Diserang Wabah Penyakit Berbahaya di Gaza

Kerajaan Firaun saat itu berada di Mesir. Sebuah negara yang berbatasan dengan Palestina dan Pendudukan Israel sekarang. Pintu masuk ke Gaza terletak di Rafah selain dari gerbang Israel.

Gaza atau lebih terkenal dengan sebutan Jalur Gaza (Gaza strip) adalah sebuah distrik di Palestina yang padat penduduk. 

Gaza merupakan salah satu kota bersejarah di dunia karena kepahlawanan penduduknya dalam melawan penindasan dan melakukan pembebasan sejak zaman dulu hingga sekarang.

Dijelaskan, bermula dari tafsir mimpinya dari para ahli nujum, Firaun memerintahkan algojonya membunuh setiap bayi laki-laki yang lahir. 

Sebab dalam mimpinya, Firaun melihat kobaran api yang datang menghampiri dari arah Baitul Maqdis. Api tersebut membakar kota Mesir dan melahap seluruh bagiannya.

Para ahli tafsir mimpi meramalkan akan lahir seorang bayi laki-laki dari kalangan Bani Israil dan akan menghancurkan kota Mesir, juga Firaun. 

Sejak itulah Firaun seperti dikisahkan dalam Al Quran (QS: Al-Baqarah ayat 49) memerintahkan algojonya untuk menyembelih setiap bayi laki-laki yang lahir sedangkan bayi perempuan dibiarkan hidup.

Dalam kolonisasi Palestina, rezim pendudukan Israel sepertinya telah mengadopsi cara-cara Firaun tersebut. 

Sejak kedatangan mereka di tanah Palestina, Yahudi secara licik dan perlahan-lahan merampas kemerdekaan Al-Quds (Palestina) dan membunuh pemiliknya.

Secara jumlah pembunuhan yang dilakukan secara langsung oleh Yahudi mungkin belum dapat mengalahkan rekor Amerika dan NATO yang terbilang ratusan juta manusia telah mereka bunuh diberbagai belahan dunia.

Namun tingkat kekejaman dalam melakukan kejahatannya, rezim Israel bahkan melampaui kekejaman Firaun, dimana perempuan hamil sekalipun dibedah perutnya dan mengeluarkan bayi (orok) untuk mereka bunuh (ini berdasarkan kesaksian korban Nakba 1948).

Di era baru yang pernah ada, tentara pendudukan di bawah rezim Israel kejahatan mereka persis Nazi di Jerman, dan kelompok teroris ISIS yang diciptakan oleh Amerika untuk mengacaukan negara-negara Islam timur tengah. 

Kesamaan mereka dilihat dari sudut pandang pada model kejahatan yang dilakukan.

Namun sangat disesalkan, kendati kebrutalan tentara zionis sudah melanggar hukum-hukum International untuk kemanusiaan, badan-badan dunia (PBB) tidak mampu berbuat banyak karena Israel didukung sepenuhnya oleh USA, negara yang memiliki hak veto.

Akibatnya, penderitaan rakyat Palestina semakin bertambah-tambah. Belum selesai mengevakuasi mayat yang tertimbun di bawah reruntuhan, Israel malah melakukan pemboman baru yang menelan korban ratusan hingga ribuan jiwa.

Omong Kosong HAM Barat dan Eropa

Baca Juga: Jangan Mengaku Muslim Jika Tidak Peduli Pada Penderitaan Kaum Muslimin

Sikap Amerika dan beberapa negara Eropa yang menerapkan standar ganda pada perang Palestina telah meningkatkan motivasi zionis untuk membunuh lebih banyak lagi warga sipil yang tidak berdosa atas nama membunuh Hamas.

Sebab itu pula slogan Barat terhadap hak asasi manusia dan hukum Humaniter Internasional tidak lebih hanyalah sebuah kepalsuan yang sangat besar.

Amerika tidak bisa lagi mengklaim mempunyai otoritas moral di mata negara lain.

Pemerintah AS telah mempermalukan seluruh rakyat Amerika di hadapan dunia.

Setiap orang dapat melihat betapa “hak asasi manusia” tidak ada artinya lagi.

Era baru akan segera tiba, tanpa kemunafikan “tatanan dunia berdasarkan aturan” yang dipimpin AS. 

Kita akan melihat banyak negara mengambil tempat yang selayaknya di panggung dunia, dan kekuatan-kekuatan regional mulai terbentuk.

Mereka tidak lagi peduli dikuliahi oleh Amerika dan 'dunia bebas' tentang 'demokrasi' dan 'hak asasi manusia'. Dan bagus untuk mereka. Apa yang dilakukan Israel di Gaza adalah perwujudan nyata dari 'demokrasi dan hak asasi manusia'.

Mereka mengklaim bahwa tanpa 'demokrasi liberal' mereka, bencana besar lainnya akan terjadi - sementara mereka melakukan genosida tepat di depan mata kita. Gertakan mereka telah diketahui. Dan merekalah yang menamakannya sendiri.

Tidak ada lagi yang membutuhkan 'tatanan dunia berdasarkan aturan' AS. Dan tidak ada ketertiban yang dapat dipertahankan hanya dengan kekuatan untuk jangka waktu yang lama. 

Dunia akan dibentuk secara fundamental dan tidak dapat diubah dengan cara yang tidak sesuai dengan nilai-nilai liberal barat.

Ini adalah kebenaran nyata dari masalah ini. Sementara itu, Amerika akan mengalami peristiwa seismiknya sendiri dari dalam.

Kerajaan dunia liberal sudah mati. Era dominasi satu wilayah di dunia akan berakhir dengan kehancuran dan memalukan.

Semua proyek infrastruktur besar dan kemajuan kekuatan produktif tidak lagi dipimpin oleh Amerika atau Barat. Pertumbuhan ekonomi dunia yang besar dipimpin oleh kekuatan baru dan paradigma pembangunan pasca-liberalnya.

Genosida ini akan mempermalukan 'demokrasi liberal' Zionis seperti halnya bencana besar yang mempermalukan Nazisme, untuk generasi mendatang.

Hal ini lebih mendalam dibandingkan dengan kondisi aparthied di Afrika Selatan. Kali ini, seluruh sistem imperialisme global akan runtuh seiring dengan kekalahan Zionisme.

Walaupun demikian kita sebagai orang yang beriman tentu saja tidak akan berputus asa. Keyakinan yang lurus kepada Allah SWT untuk berperang, dan pertolongan akan datang kepada hamba-hamba-Nya yang mukmin.

"Diwajibkan atas kamu berperang, padahal itu tidak menyenangkan bagimu. Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui."(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 216)

Rasulullah Saw pernah berkata dalam sebuah hadis nya:

Barang siapa yang meninggal dunia, sedangkan dia belum pernah berperang (berjihad) dan tiada pula keinginan dalam hatinya untuk berperang, maka ia mati dalam keadaan mati Jahiliah.

Maka Perang yang ditempuh oleh para Mujahidin di Gaza dan Palestina adalah dalam rangka melakukan perintah Allah SWT dan meraih kemuliaan dengan memberikan perlawanan kepada musuh-musuh sebagaimana Musa As memberikan pelajaran kepada Firaun.(*)

Editor: Hamdani

Tags

Terkini

Terpopuler