Menghidupkan Malam Ramadhan Terutama Pada 10 Malam Terakhir

- 5 April 2024, 01:07 WIB
Jamaah Qiyamullail di Masjid Babul Maghfirah mendapatkan hidangan sahur gratis/Foto Ketua Umum BKM Babul Maghfirah Wirzaini Usman bersama Tgk H Muhammad Qusai
Jamaah Qiyamullail di Masjid Babul Maghfirah mendapatkan hidangan sahur gratis/Foto Ketua Umum BKM Babul Maghfirah Wirzaini Usman bersama Tgk H Muhammad Qusai /Hamdani/

PIKIRANACEH.COM - Menghidupkan malam Ramadhan dengan berbagai macam ibadah sangat dianjurkan oleh agama kita, ibadah tersebut seperti itikaf di masjid dan mendirikan shalat malam (qiyamullail). 

Terlebih pada 10 malam terakhir bulan Ramadhan dimana didalamnya terdapat satu malam yang sangat istimewa yakni Lailatul Qadar.

Pada malam-malam tersebut Rasulullah saw bahkan lebih giat lagi menghidupkan malamnya untuk beribadah kepada Allah swt agar bertemu dengan malam qadar yang dirindukan. Jika Rasulullah saja demikian apalagi kita?

Baca Juga: Gaji tidak Dibayar Lantaran tidak Bersedia Tes Urine, Anggota Satpol PP Lhokseumawe Ini Malah Mengamuk

Istri tercinta Baginda Rasulullah, Aisyah ra, berkata: Rasululullah saw ketika memasuki 10 malam terakhir akan mengencangkan sabuknya, menghidupkan malamnya dan membangunkan keluarganya”. (HR. Bukhari).

Lantas mengapa kita lebih memilih tidur nyenyak daripada beribadah? Bahkan kita merasa terganggu jika ada yang mengganggu tidur kita.

Padahal bulan Ramadhan adalah momen sekali dalam setahun, umat Islam mendapatkan banyak ruang untuk meningkatkan kualitas ibadah selama ramadhan.

Sejatinya kita dapat memanfaatkannya sebaik mungkin untuk beribadah kepada Allah. Terlebih di malam hari dengan harapan mendapatkan keutamaan malam lailatul qadar.

Halaman:

Editor: Hamdani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x