Sejarah Aceh yang Ternoda

- 1 Juli 2023, 17:38 WIB
Perempuan sedang meruncingkan kayu
Perempuan sedang meruncingkan kayu /Hamdani/Instagram/

PIKIRANACEH.COM - Aceh memang penuh dengan sejarah. Berabad-abad usianya dipenuhi oleh berbagai cerita di setiap masanya. Ada sejarah heroik nan mengagumkan, dan ada pula sejarah kelam yang memilukan hati dengan tragedi pembantaian.

Aceh di masa lampau adalah sebuah kerajaan Islam yang dikenal sebagai sebuah kerajaan yang adil dan makmur tersohor di seluruh penjuru dunia. Aceh saat itu masyhur hingga ke daratan eropa dan benua Asia. Kerajaan Aceh juga dekat dengan negara atau kerajaan dari kawasan timur tengah.

Baca Juga: Ismail 'Alaihissalam Anak yang Sangat Hebat

Aceh memiliki hubungan internasional yang baik dengan negara-negara luar. Diplomasi Aceh terutama bidang perdagangan berhasil menjalin hubungan bilateral dengan banyak negara.

Catatan sejarah tersebut halaman demi halaman silakan dapat dibaca kembali dalam buku-buku sejarah Aceh yang dituliskan oleh tokoh sejarawan Aceh atau pada artikel-artikel yang dapat dipercaya kebenarannya.

Pada masa pra kemerdekaan, Aceh pernah mengalami perang besar melawan Imperialis Belanda yang meletus pada tahun 1873 dan tidak pernah berhenti sampai tahun 1942 Masehi yang terbagi dalam empat fase peperangan. 

Peran ulama dalam peperangan Aceh seperti Teuku di Tiro sangat besar dan faktor kunci dalam menggerakkan rakyat Aceh untuk berperang melawan Belanda.

Aceh juga tercatat pernah melawan Portugis, hingga Jepang. Tidak sedikit kerugian kedua pihak baik nyawa maupun harta benda. Tetapi setidaknya belum ada perempuan Aceh yang diperkosa dan dilecehkan secara fisik oleh musuh manapun.

Di masa perang melawan Portugis, sebelum Imperialis Belanda, pada abad ke 17 muncul pula pasukan Inong Balee yang ikut bertempur melawan musuh pasukan Portugis. Artinya perempuan Aceh rela berperang, mengorbankan nyawanya demi kehormatan bangsa.

Halaman:

Editor: Hamdani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah