Warung Kopi, Inspirasi Bisnis dan Politik Akar Rumput

- 9 Juli 2023, 14:20 WIB
Inspirasi Bisnis
Inspirasi Bisnis /Hamdani/

PIKIRANACEH.COM - Dikisahkan pada 11 Februari 1899, Teuku Umar bersama pasukannya tengah berada di pinggir Kota Meulaboh. 

Kala itu, Teuku Umar tidak mengetahui jika pergerakannya serta pasukannya sudah dibuntuti oleh pasukan VOC. Posisinya terjepit. 

Sebelum melakukan pertempuran penghabisan, Teuku Umar berujar pada pasukannya: 

Baca Juga: Sosok Tgk Bantaqiah Dimata Jenderal Andika Perkasa

"Beungoh singoh geutanyoe jep kupi di keude Meulaboh atawa ulon akan syahid” yang dalam Bahasa Indonesia bisa diterjemahkan "Besok pagi kita akan minum kopi di Kota Meulaboh atau (jika tidak) saya akan mati syahid (hari ini)".

Cuplikan peristiwa dan dialog tokoh pejuang Aceh yang kemudian diangkat menjadi pahlawan nasional Teuku Umar menggambarkan bahwa budaya kopi di Aceh sudah ada sejak zaman sebelum Imperialis Belanda menyerang.

Menurut sebuah hasil penelitian budaya kopi tidak ditemukan di Aceh sampai dengan menjelang akhir Abad ke-19. Sebagaimana dituliskan oleh seorang peneliti Belanda.

Tanaman kopi awalnya dibawa Belanda pada abad XVII melalui Batavia (sekarang Jakarta) untuk ditanam di Aceh tahun 1908. 

Kopi yang pertama sekali diperkenalkan adalah kopi jenis Arabica dibudidayakan di bagian Utara Danau Lut Tawar. 

Halaman:

Editor: Hamdani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah