Pentingnya Menjaga Lisan agar Selamat Dunia dan Akhirat

- 27 Oktober 2023, 15:33 WIB
Dr Tgk Jamaluddin Thaib, MA Khatib jumat di Masjid Babul Maghfirah Tanjong Seulamat
Dr Tgk Jamaluddin Thaib, MA Khatib jumat di Masjid Babul Maghfirah Tanjong Seulamat /Hamdani/Wir/

PIKIRANACEH.COM - Lisan adalah jembatan antara hati, pikiran, dan perbuatan. Lisan akan menjadi penyelamat ribuan bahkan jutaan orang. Pun sebaliknya, lisan juga dapat menghancurkan ribuan ataupun jutaan manusia lainnya. Keselamatan seseorang tergantung pada lisannya.


Demikian dikatakan oleh Dr Tgk Jamaluddin Thaib, MA dalam khutbah jumat di Masjid Babul Maghfirah Tanjong Seulamat, Kecamatan Darussalam, Aceh Besar, 27 Oktober 2023 bertepatan dengan 12 Rabi'ul Akhir 1445 H.

Baca Juga: Terungkap, Ini Hasil Tes DNA Mayat Tercor Semen dalam Drum di Aceh Besar

"Oleh sebab itulah pentingnya kita menjaga lisan agar kita selamat di dunia dan selamat pula di akhirat. Karena apa yang kita ucapkan hari ini pasti akan kita pertanggungjawabkan di akhir kelak," sambungnya.

Dengan mengutip firman Allah SWT QS. Qaf 50: Ayat 18 yang berbunyi: "Tidak ada suatu kata yang diucapkannya melainkan ada di sisinya malaikat pengawas yang selalu siap (mencatat)." Tgk Jamaluddin menekan bahwa setiap perkataan baik atau buruk pasti dicatat oleh para malaikat.

"Dalam sebuah hadis Rasulullah Saw bersabda: "Keselamatan manusia tergantung pada kemampuannya menjaga lisan." (HR. Bukhari)," tuturnya.

Dalam hadis yang lain, "Siapa yang dijaga oleh Allah dari kejahatan sesuatu yang ada di antara kedua jambangnya (lisan) dan kejahatan di antara kedua kakinya (kemaluan), ia masuk surga” (HR. At-Tirmidzi)

Dengan begitu, seorang muslim harus menjaga lisannya dari perkataan-perkataan yang tidak bermanfaat atau sia-sia agar ia selamat. Apalagi dari ucapan caci maki, mencela, dan teumeunak yang akhirnya menjadi haram dan dosa.

Sungguh beruntung orang-orang yang beriman yakni mereka, "dan orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tidak berguna, dan orang yang memelihara kemaluannya," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 3-5)

Maka sangat disayangkan bila kita lihat fenomena di media sosial akhir-akhir ini. Penggunaan medsos itu tidak lagi malu-malu membuka aib yang seharusnya tidak dibicarakan diranah publik. Namun patut dibicarakan di dalam kamar.

Tetapi dengan bangganya men-share, dan yang lainnya antusias mendiskusikan dan memberi komentar. Padahal itu tidak boleh dalam ajaran Islam. "Seolah-olah hal itu sudah biasa, tidak apa-apa," ucap Tgk Jamaluddin.

Baca Juga: Cerdik, Hamas Tak Terlihat Israel Ternyata Gunakan Komunikasi Ini dalam Rencanakan Serangan: Metro Gaza

Rasulullah SAW mengingatkan dalam sebuah hadis: Bisa jadi seseorang mengatakan satu kalimat yang dimurkai Allah, suatu kalimat yang menurutnya tidak apa-apa. Akan tetapi, dengan sebab kalimat itu dia jatuh ke neraka selama tujuh puluh tahun.” (HR. Ahmad)

Lantas bagaimana menjaga lisan?

Pertama; berbagilah hal-hal baik di media sosial dengan perkataan-perkataan yang baik pula. Generasi muda sekarang memang dekat dengan media sosial, namun jadilah generasi muda yang menebarkan kebaikan.

Kedua; hindari hal-hal yang tidak bermanfaat atau pun sia-sia, baik perkataan maupun perbuatan agar kita bisa selamat dan juga menyelamatkan orang lain dari lisan kita.

"Semoga pesan khutbah ini bermanfaat bagi saya sendiri dan bagi jamaah" pungkasnya.***

Editor: Hamdani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah