AS Terlibat Pembantaian Membantu Israel Menyerang Kamp Nuseirat Gaza

- 9 Juni 2024, 13:50 WIB
Warga Palestina korban kebiadaban Pasukan Israel di Rumah Sakit setelah IOF menyerang dengan jet tempur terhadap Kamp Nuseirat Gaza Tengah malam tadi
Warga Palestina korban kebiadaban Pasukan Israel di Rumah Sakit setelah IOF menyerang dengan jet tempur terhadap Kamp Nuseirat Gaza Tengah malam tadi /Hamdani/

PIKIRANACEH.COM - Sumber-sumber Israel dan AS mengatakan kepada The New York Times bahwa AS memberikan informasi intelijen mengenai tawanan Israel yang diambil dari Gaza pada hari Sabtu. Pasukan pendudukan Israel sebelumnya mengumumkan bahwa mereka mengambil empat tawanan hidup dari kamp pengungsi Nuseirat di Jalur Gaza.


Dilaporkan, pejuang Perlawanan yang menjaga para tawanan bentrok dengan pasukan Israel yang menyerang kamp tersebut, yang menyebabkan kematian seorang petugas pendudukan dari unit Yamam.

Pasukan pendudukan Israel pada hari Sabtu melancarkan sejumlah serangan udara di kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah, yang menyebabkan kematian sedikitnya 210 warga Palestina dan melukai 400 orang.

Baca Juga: Terkutuk! Israel Bantai Lagi 210 Warga Palestina dan Melukai 400 Lebih Lainnya di Nuseirat Gaza Tengah

Sebuah tim ahli Amerika yang ditempatkan di wilayah pendudukan Israel mendukung militer Israel dalam mengambil empat tawanan dengan memberikan informasi dan dukungan logistik lainnya, menurut seorang pejabat Amerika, yang berbicara secara anonim untuk membahas operasi rumit tersebut.

Seorang pejabat senior Israel mengatakan kepada NYT bahwa AS dan Inggris telah berada di Israel selama perang di Gaza, membantu intelijen Israel dalam mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang para tawanan, beberapa di antaranya adalah warga negara kedua negara. Dua sumber resmi Israel mengutip bahwa perwira militer AS memberikan informasi kepada pendudukan mengenai para tawanan yang diambil pada hari Sabtu.

Menurut seorang pejabat Israel, Pentagon dan CIA telah berbagi informasi intelijen dari penerbangan drone di Gaza, penyadapan komunikasi, dan sumber-sumber lain mengenai kemungkinan keberadaan para tawanan. AS dan Inggris telah mampu memberikan informasi intelijen dari udara dan dunia maya yang tidak dapat diperoleh Israel sendiri,

Menyusul serangan “Israel” terhadap kamp pengungsi Nuseirat pada hari Sabtu yang menewaskan sedikitnya 210 warga Palestina, Presiden AS Joe Biden tidak hanya tidak mengutuk agresi tersebut tetapi sebaliknya, merayakan kembalinya 4 tawanan Israel selama pembantaian. Memberikan ucapan selamat kepada keluarga Israel atas pembebasan para tawanan bersama Presiden Prancis Emmanuel Macron, Biden menyatakan bahwa AS “tidak akan berhenti bekerja sampai semua sandera pulang dan gencatan senjata tercapai. Hal ini penting untuk dilakukan.”

Video-video memilukan dibagikan di media sosial yang menggambarkan puluhan syuhada, termasuk anak-anak, yang terbunuh akibat pemboman tanpa pandang bulu Israel di kamp Pengungsi Nuseirat. Banyak dari para syahid telah berubah menjadi potongan-potongan yang tersebar di jalan-jalan kamp.

Kesaksian Warga Palestina

Kesaksian seorang pria tentang pembantaian Nuseirat, di mana Pasukan Khusus menyamar sebagai pekerja bantuan kemanusiaan. Pria tersebut menceritakan bahwa dua kendaraan, sebuah mobil Nissan kecil dan sebuah truk besar, tiba.

Truk itu 'mogok' di dekat Supermarket Miqdad, dan seorang penumpang di dalam mobil kecil yang mengenakan masker mulai memutar mobilnya. Orang-orang segera menyadari bahwa ini adalah pasukan khusus. Tiba-tiba terjadi serangan besar yang menyebabkan kekacauan dan cedera pada semua orang yang hadir.

Sekali lagi, kemarin sebelum pembantaian terjadi, CENTCOM mengumukan dipulihkannya dermaga AS di Gaza dengan klaimuntuk mengirim bantuan.

Kesaksian pria Palestina ini juga menguatkan laporan the New York Times bahwa AS terlibat dalam operasi kemarin, yang berarti bertanggung jawab atas pembantaian mengerikan di kamp Nuseirat.

Editor: Hamdani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah