Dituding Susupi Pemilu Turki, Ini Kata Anak Buah Putin

- 14 Mei 2023, 20:41 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin. Pada Selasa, 23 April 2023, Putin meneken dekrit pengambilalihan aset milik dua perusahaan asing yang beroperasi di negaranya.
Presiden Rusia Vladimir Putin. Pada Selasa, 23 April 2023, Putin meneken dekrit pengambilalihan aset milik dua perusahaan asing yang beroperasi di negaranya. /Sputnik/Gavriil Grigorov/Kremlin via REUTERS/

PIKIRANACEH.COM - Pemerintahan Rusia dituding ikut mengintervensi Pemilu Turki, di mana pihak Rusia mendukung Erdogan sebagai pertahana Presiden Turki. Tudingan itu sejatinya dikeluarkan oleh rival Erdogan sebagai calon presiden Turki, Kemal Kilicdaroglu.

 

Kemal Kilicdaroglu menyebutkan bahwa Rusia menyebarkan hoaks menjelang pemilihan umum pada Minggu 14 Mei 2023 mendatang.

 

"Kami sangat menentang pernyataan semacam itu. Kami secara resmi menyatakan: tidak ada intervensi apa pun," kata Juru Bicara Kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov, dikutip TASS, Sabtu 13 Mei 2023.

 

Dengan tegas Peskov menyampaikan, jika ada seseorang memberi informasi seperti itu kepada Pak Kilicdaroglu, maka informasi tersebut adalah bohong.

 

Peskov lalu menegaskan Rusia tak mencampuri urusan dalam negeri dan proses pemilu negara lain. Ia juga menyarankan agar Kilicdaroglu belajar dari pengalaman Amerika Serikat.

 

Rusia sempat dituduh ikut campur saat AS menggelar pemilu pada 2016 lalu. Ketika itu, Kremlin dituding menyebarkan kampanye gelap agar Donald Trump bisa menjadi orang nomor satu di Gedung Putih.

 

"Mereka menghabiskan puluhan juta dolar untuk penyelidikan dan kemudian sampai pada kesimpulan bahwa tak ada campur tangan," ucap Peskov.

 

Di kesempatan ini, Peskov menekankan Turki memiliki peran yang bertanggung jawab, berdaulat, dan bijaksana menyoal hubungan kedua negara. "Dalam berbagai masalah regional dan global yang kita hadapi," ujar Peskov.

 

Selama ini, Rusia dan Turki memiliki hubungan yang akrab. Pemerintah Ankara bahkan mempertahankan kedekatan itu saat perang di Ukraina berkecamuk.

 

Kedekatan kedua negara ini tercermin saat Erdogan menjadi mediator untuk Moskow dan Kyiv. Turki bahkan pernah menjadi tuan rumah pertemuan Rusia dan Ukraina guna membahas negosiasi damai.

 

Belakangan ini, Turki kian panas jelang pemilu. Kandidat calon presiden lain, Muharrem Ince, mundur usai menjadi sasaran kampanye kotor online.

 

Beberapa jam setelah itu, Kilicdaroglu menuding Rusia terlibat dalam agenda tersebut.

 

Pesaing kuat Erdogan ini menyebut Rusia berada di balik penyusunan, konspirasi, pemalsuan, dan rekaman menyoal insiden tersebut. "Jika Anda menginginkan persahabatan kita tetap terjalin setelah 15 Mei, lepaskan tangan Anda dari Turki. Kami masih mendukung kerja sama dan persahabatan," tulis Kilicdaroglu di Twitter.

 

Namun, dia tak membeberkan hoaks yang dimaksud.

Editor: Syahrul

Sumber: CNBC Indonesia


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah