Lokasi Pembangunan Lembaga Pendidikan Islam, Lokasi Tempat Jaga Durian Sang Jenderal Saat Kecil
PIKIRAN ACEH – Lokasi pembangunan lembaga pendidikan Islam Yayasan Ahmad Basyir Darussalam merupakan kebun durian yang di jaga Mayjend (Purn) Sulaiman AB saat ia masih kecil, di lokasi itun pula juga dikembangkan syiar Islam oleh orang tuanya Alm Ahmad Basyir Darussalam.
Kenangan tersebut diungkapkan Pembina lembaga pendidikan Islam Yayasan Ahmad Basyir Darussalam, jaga Mayjend (Purn) Sulaiman AB saat peresmian Yayasan Ahmad Basyir Darussalam di Kampung Pantau Tinjau, Kecamatan Sekrak, Kabupaten Aceh Tamiang. Jumat (6/10/2023)
“Lokasi di bangun yayasan ini tahun 1960 an tempat ia menjaga durian saat usia SMP jika tidak dijaga durian dimakan babi,” ujar Mantan Denpom TNI ini
Pada kesempatan tersebut Sulaiman AB mengaku bersyukur dapat bersilaturrahmi dengan tokoh masyarakat Aceh Tamiang. Ia memaparkan juga bahwa tujuan pembangunan gedung yayasan ini, merupakan bentuk kepedulian keluarga besar Ahmad Basyir, orang tua kami terhadap pendidikan di Aceh Tamiang agar tertanam nilai nilai islam pada anak anak kita sehingga menjadi pandai dan berharap mampu melahirkan pemimpin nasional.
Baca : Meurah Budiman Resmikan Gedung Pendidikan Islam Milik Jenderal
Ia juga memaparkan, awalnya anak-anak yang menempuh pendidikan di yayasan ini hanya 40 orang namun sekarang sudah 80 orang lebih. “Kami menampung pendidikan di sini tanpa harus membayar,” ujar Aceh Tamiang ini.
Tujuan kedua pembangunan gedung yayasan Ahmad Basyir Darussalam ini, lanjut Sulaiman AB, menilai kebaikan orang tua kami kepada keluarga kami, dimata kami orang tua kami orang baik.
Kilas Balik Ahmad Basyir
Pasca kemerdekaan tahuan 1946 orang tua kami diangkat menjadi jadi datok penghulu Pantai Tnjau selama 10 tahun. Kemudian sekitar tahun 1966 diangkat jadi kepala mukim hingga menghembuskan nafas terakhir tahun 2010.
“Kami membangun gedung yayasan ini untuk melanjutkan cita cita beliau,” ujar Sulaiman Ab lagi.
Baca : Kisruh Dana Abadi Pendidikan Aceh dan Carut Marut Data Pendidikan
Menurutnya, saat orang tuanya masih hidup di lokasi ini, beliau mengajari berzanzi dan marhaban kepada penduduk kampung serta Orkes Gambus yang dinamai Hizbul Watan yanmgh merupakan salah satu seni budaya Aceh Tamiang.
Begitu juga hobi orang tuanya mengajar Alquran, saat mengajarjika salah tadwiz langsung dipukul pakai rotan, salah satu muridnya Sulaiman AB sendiri namun dari ketegasan tersebut dirinya mampu membaca Alwuran dengan baik.
Diakhir sambutannya, Sulaiman Ab memohon restu pada warga agar gedung ini bermanfaat bagi warga Aceh Tamiang. (*)