UNHCR: 9 Ribu Warga Aceh Pernah Dapat Perlindungan PBB saat KonfliK RI-GAM

- 14 Januari 2024, 07:35 WIB
Ilustrasi UNHCR (sumber: wikimedia commons)
Ilustrasi UNHCR (sumber: wikimedia commons) /

PIKIRANACEH.COM - Sebanyak 9 ribu warga Aceh pernah mendapat perlindungan dari badan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).

Hal tersebut diungkapkan oleh United Nations High Commissioner for Refugee (UNHCR).

Pihak UNHCR mengatakan, pihaknya pernah membantu warga Aceh yang menjadi pengungsi di Malaysia saat konflik antara Pemerintah Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).

Jumlah masyarakat yang mengungsi ke negeri jiran saat itu disebut berjumlah sekitar 9.000 orang.

"Tahun 1998 hingga 2003 kita semua tau sejarah yang terjadi di Aceh, ada data menunjukkan 8.000 hingga 9.000 lebih orang Aceh kemudian mengungsi karena konflik Aceh. (Mereka) mengungsi ke Malaysia," kata Protection Associate UNHCR Muhammad Rafki dalam diskusi di Banda Aceh, pada Sabtu 13 Januari 2024.

Diskusi bertema 'Persoalan Pengungsi Rohingya Tanggung Jawab Siapa?' yang digelar Aceh Resource Development (ARD) menghadirkan tiga narasumber yakni Rafki, Ketua Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) Safaruddin serta Tokoh Dayah Aceh Ustadz Masrul Aidi. Diskusi itu dihadiri berbagai kalangan.

Rafki menjelaskan pengungsi Aceh di Malaysia saat itu berada di bawah perlindungan PBB yakni UNHCR. Bahkan saat Pemerintah Malaysia berniat meluangkan paksa pengungsi, pihaknya getol membela.

"Maret 2003 ketika Pemerintah Malaysia berniat melakukan pemaksaan pulang saudara dari Aceh, yang paling tegas dan aktif melakukan pembelaan itu adalah UNHCR. Ini untuk menjawab siapa kami sebenarnya," jelasnya.

Dia lalu berbicara masalah pengungsi yang ada di Indonesia saat ini. Berdasarkan data UNHCR, jumlah pengungsi di Indonesia sekitar 12 ribu orang dan setengahnya disebut berasal dari Afganistan.

Halaman:

Editor: Zainal Abidin


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah