Abu Ubaidah: 200 Hari Badai Al Aqsa, Zionis Masih Terjebak di Pasir Gaza

- 24 April 2024, 08:01 WIB
Juru bicara militer Hamas Brigade Martir Izz al-Din al-Qassam, Abu Ubaidah
Juru bicara militer Hamas Brigade Martir Izz al-Din al-Qassam, Abu Ubaidah /Hamdani/

Baca Juga: UPDATE | Perang Genosida Zionis Israel-Amerika Hari Ke-200

Ia menambahkan, “Keputusan ada di tangan siapa pun yang peduli di antara para pendukung musuh, namun waktu terbatas dan peluangnya sedikit,” menekankan bahwa “tekanan militer hanya akan mendorong kita untuk berdiri teguh pada posisi kita dan menjaga hak-hak rakyat kami dan tidak mengabaikannya.”

Abu Ubaida menyampaikan apresiasinya atas setiap upaya militer dan kerakyatan, khususnya di lini depan Lebanon, Yaman, dan Irak. Ia mengatakan, “Reaksi histeris terhadap aksi perlawanan di berbagai lini menunjukkan pentingnya aksi perlawanan.”

Dia menekankan, “Pemerintah musuh menunda-nunda dalam mencapai kesepakatan pertukaran dan berusaha menghalangi upaya para mediator untuk mencapai gencatan senjata,” dan menekankan bahwa “waktu telah berlalu ketika musuh bersuka ria tanpa perhitungan.”

Abu Ubaida menambahkan, “Front perlawanan pertama adalah Front Tepi Barat, dan kami salut pada setiap inci Tepi Barat yang merdeka dan kami banggakan,” dan berkata, “Kami salut pada massa Yordania dan menyerukan mereka untuk melakukan eskalasi.”

Abu Ubaida menekankan Dunia melihat bagaimana entitas Zionis panik sebelum, selama, dan setelah Operasi Janji Sejati, di mana Republik Islam Iran menanggapi agresi Zionis terhadapnya dengan ukuran, pesan, dan sifatnya, yang menetapkan aturan-aturan baru, menetapkan hal-hal penting persamaan, yang mengacaukan perhitungan musuh dan orang-orang di belakangnya. 

Dimana Tiba-tiba, entitas memanggil sekutunya dari jarak ribuan mil untuk mempertahankan wilayahnya dari serangan. Kemudian dia merasa gembira dengan kemampuan pertahanannya setelah dia membual tentang serangan itu dan mencoba menyembunyikannya hasil dan dampak dari operasi tersebut. 

Namun, kami telah menyaksikan dan menyadari betul dampak dari respons dan serangan itu

Abu Ubaidah menambahkan “perlawanan akan tetap setia pada pengorbanan rakyat kami dan kami menanggung penderitaan dan harapan mereka.”

Dia berkata, “Reaksi histeris terhadap aksi perlawanan di berbagai front menunjukkan pentingnya Perlawanan tersebut.” terang Abu Ubaidah dalam pidatonya kemarin.

Halaman:

Editor: Hamdani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah