Abu Ubaidah: 200 Hari Badai Al Aqsa, Zionis Masih Terjebak di Pasir Gaza

- 24 April 2024, 08:01 WIB
Juru bicara militer Hamas Brigade Martir Izz al-Din al-Qassam, Abu Ubaidah
Juru bicara militer Hamas Brigade Martir Izz al-Din al-Qassam, Abu Ubaidah /Hamdani/

PIKIRANACEH.COM - Juru bicara militer Hamas Brigade Martir Izz al-Din al-Qassam, Abu Ubaidah, menegaskan bahwa 200 hari setelah Pertempuran Badai al-Aqsa, musuh kriminal Zionis masih berusaha memulihkan citranya, dan masih terjebak di pasir Gaza.

Abu Ubaidah menekankan dalam pidato videonya bahwa musuh tidak akan mendapat apa-apa selain rasa malu dan kekalahan, dan menekankan bahwa setelah 200 hari, perlawanan masih kokoh seperti pegunungan-pegunungan Palestina.

Baca Juga: Ini 81 Anggota DPRA Terpilih Periode 2024-2029

Dia mengatakan bahwa dunia menyaksikan keberanian Mujahidin dan serangan mereka yang menyakitkan, tidak hanya dalam memukul mundur serangan musuh, tetapi juga selama penarikan mereka, dan dia menekankan, “Kami akan terus melanjutkan serangan dan perlawanan selama agresi pendudukan atau kehadirannya masih berlanjut di setiap inci tanah kami.”

Abu Ubaidah menambahkan bahwa pasukan pendudukan berusaha meyakinkan dunia bahwa mereka telah melenyapkan semua faksi perlawanan, dan ini adalah kebohongan besar. 

Dia menekankan bahwa musuh “tidak mampu, dalam 200 hari, melakukan apa pun kecuali pembantaian massal, penghancuran, dan pembunuhan.” Ia menjelaskan bahwa “tentara yang berfokus pada pembunuhan anak-anak, menargetkan warga sipil, dan menggali kuburan adalah… Tentara yang merasa rendah diri dan kalah.”

Abu Ubaida berkata, “Kami tidak akan mundur dari hak-hak rakyat kami, mengakhiri perang, dan memulangkan para pengungsi,” dan menekankan bahwa “musuh berusaha menghindari semua janjinya dalam negosiasi dan ingin mendapatkan lebih banyak waktu,” menekankan, “Kami tidak akan melepaskan hak-hak dasar rakyat kami, terutama mengakhiri perang, mengembalikan para pengungsi, rekonstruksi, dan penghentian agresi serta memasukan bantuan.”

Abu Ubaida menambahkan, “Skenario Ron Arad mungkin merupakan skenario yang paling mungkin terulang pada tahanan musuh di Gaza,” dan dia berkata, “Apa yang tertumpah dari darah hanya akan dikompensasi dengan menghilangkan hak alamiah kami dan mencapai syarat perlawanan tersebut.”

Halaman:

Editor: Hamdani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x